KM Bali 1-Inilah pekerjaan M.saleh warga Desa Raba Baka Kec.Woja. Sahari-hari Cuma bekerja memecahkan batu-batu yang Ia angkut dari Sungai Raba Baka hingga menjadi Kerikil untuk lalu dijual ke pengusaha yang ada di kabupaten Dompu. Dalam jangka waktu 1 Bulan Kerikil yang dihasilkannya baru dapat mencapai 1 truk angkut dan dijual dengan harga 400.000 rupiah. “saya satu bulan baru mendapatkan uang Rp 400 Ribu satu Truk , tapi saya sukur punya kegiatan dalam hari-hari, untuk membiayai keluarga, tuturnya pada KM Bali 1.
M.Saleh juga mengatakan bahwa dirinya dulu berasal dari Desa Cenggu salah satu Desa di Kab.Bima. Ia menuturkan bahwa dirinya sudah berdiam di Dompu bersama keluarganya selama 12 tahun.
Dirinya bersama keluarga pindah ke Dompu karena diberi kesempatan oleh pemerintah Dompu yang saat itu dipimpin oleh H.Abubakar Ahmad (Ompu Beko-red) untuk mengelola pembukaan lahan baru di So Ncando salah satu nama lokasi lahan pertanian di Kab.Dompu.
Sama halnya dengan Nasrun, yang juga mencari nafkah dari aliran Sungai Rababaka yakni melakukan penggalian pasir yang mengendap di dasar Sungai tersebut lalu kemudian diangkut menggunakan Sampan kecil. Hingga sampan tersebut sampai ke tepi sungai, ia lalu memikulnya lagi menuju tempat pengumpulan.
Di Hut Dompu yang ke 197 ini KM Bali 1 menanyakan harapan serta do’a nasrun dan M.Saleh untuk Kab.Dompu. M.Saleh berharap agar Dompu dapat lebih baik dari tahun sebelumnya. Sedangkan yang menggelitik bagi Km Bali 1 adalah harapan Nasrun. Ia berharap agar pemerintah menaikkan harga pasir dagangannya. ”pemerintah juga perlu perhatikan program jagungnya agar lebih berhasil”. Tutur Nasrun. Nasrun ternyata pernah menanam jagung di lahan miliknya namun gagal kemudian kembali melakukan penambangan pasir di aliran Sungai Raba Baka.[Siol]

Posting Komentar

 
Top