Rosidah
KM Bali 1-Kacang asin sudah merupakan makanan ringan yang tentunya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Rasanya yang gurih dan renyah ini membuat snack ini cukup digemari oleh semua kalangan masyarakat terutama di Dompu. Makanan ini biasa dijual di warung-warung Bakso atau warung makan, kios-kios kecil, serta toko-toko besar seperti swalayan.
Namun, tahukah kita dari manakah makanan favorit ini disuplai?setelah melakukan penelusuran, ternyata Kacang asin bukan diproduksi oleh pabrik atau industry besar  tetapi merupakan usaha sampingan para ibu-ibu rumah tangga di Kelurahan Bali 1 Dompu.
Rosidah. Ibu rumah tangga berumur 27 tahun ini mengaku dalam sehari bisa memproduksi 5 hingga 7 Kilogram Kacang asin. Pekerjaan ini hanya dilakukan dengan tangan dan tidak menggunakan peralatan produksi yang canggih. Pekerjaan memproduksi seperti mengupas kulit kacang ini dapat dilakukan sambil bercengkerama bersama keluarga.  Dan keuntungan yang dapat diperoleh dari jumlah produksi tersebut dapat mencapai 300.000 Rupiah per hari.”saya tetap memproduksi sebanyak itu tiap hari dan selalu habis terjual”. Tutur Rosidah.
Begitu juga dengan Mu’minah. Wanita paruh baya ini juga memperoduksi Kacang asin disela-sela kegiatannya sebagai ibu rumah tangga. Biasanya kegiatan membuat kacang asin ini juga dibantu oleh anak serta sang suami tercinta. Setiap harinya Ibu Mu’minah menitipkan kacang asin jualannya pada kios-kios serta rumah makan.
Selain rosidah dan juga Mu’minah masih ada lagi warga Kelurahan Bali 1 yang memiliki usaha yang sama yakni memproduksi Kacang asin seperti Ibu Ola 50 tahun. Ibu ini bahkan bisa memproduksi lebih banyak dari Ibu-ibu lain di Kampungnya. Usaha ini seakan sudah menjadi turun temurun dan menjadi sumber pendapatan keluarga yang cukup memadai. Usaha ini juga dinilai dapat dijadikan usaha industry rumah tangga yang cukup memiliki prospek cerah.[Wo]

Posting Komentar

 
Top