KM Bali 1- Kelangkaan minyak tanah yang terjadi secara merata dihampir seleruh wilayah kabupaten Dompu, teryata dirasakan betul oleh masyarakat kecil yang tinggal di daerah-daerah pedesaan. Seperti yang terjadi di dusun Wera Desa Lepadi Kec.Pajo.
Awalnya kru Kampung Media Bali 1 sedang berjalan-jalan mengendarai motor menyusuri bagian selatan wilayah Dompu ini. Secara tidak sengaja KM Bali 1 melihat kerumunan orang yang sedang membawa Jerigen kecil di tangannnya. Setelah ditanyakan, mereka ternyata sedang mengantri untuk mendapat jatah minyak tanah dari pangakalan pengecer di Desa setempat.
Sumarni yang merupakan pengecer tempat para warga mengantri itu mengaku menjual minyak tanahnya dengan harga 5000 Rupiah per Liternya. Meski harga minyak yang dijual Sumarni lebih tinggi dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditentukan pemerintah, namun menurut masyarakat harga tersebut tergolong lebih murah dibandingkan harga jual dari pengecer lain.
Menurut Warga dusun Wera, mahalnya harga minyak tanah disebabkan kedatangan mobil tangki yang bertugas membagi minyak tanah pada pangkalan pengecer di Dusun tersebut hanya datang satu kali dalam tiap minggunya. Keadaan tersebut juga memaksa warga untuk membeli minyak tanah dari kios-kios kecil yang awalnya membeli minyak tanah dari pengecer resmi dalam jumlah yang agak besar kemudian dijual lagi dengan harga yang lebih tinggi.
Seorang warga mengaku untuk mengatasi kelangkaan minyak tanah di kampungnya, ia terpaksa membeli pada kios-kios kecil dengan harga 8000 Rupiah per Botol air mineral ukuran 1,5 Liter atau sama dengan 5350 rupiah perliternya.”kalau minyak tanah habis sebelum mobil tangki datang, kami beli minyak tanah di kios kecil dengan harga 8000 per botol akua”. Tutur salah seorang warga yang dikonfirmasi KM Bali 1.[Wo2]

Posting Komentar

  1. bagi warga atau pangkalan yang kekurangan minyak tanah non subsidi, kami siap mensupplay ke area.wil anda

    hubungi
    endy chandra
    087869506777
    enwin_cp@yahoo.co.id
    medan - indonesia

    BalasHapus

 
Top