KM Bali 1-Dua Aji. Demikian kami menyapa beliau setiap kali saya dan teman - teman mampir di Musollah yang dijaganya di Pantai Lakey itu. Musollah itu sendiri merupakan satu-satunya yang berdiri tegak diantara sekian banyak bangunan Hotel dan Bar yang ada di salah satu Tempat wisata paling terkenal di NTB ini yakni Pantai Lakey.
Pantai Lakey sendiri merupakan Tempat wisata Selancar Ombak yang menjadi pilihan bagi Turis - turis manca negara khususnya yang menyenangi Olah Raga Selancar Ombak.
Namun kali ini saya tidak akan membahas tentang tingginya ombak maupun jumlah wisatawan yang datang ke Pantai Lakey. Tetapi Penulis mencoba mengupas sisi lain dari keeksotisan objek wisata ini. Berawal dari hanya sekedar mampir di Lapak sederhana Ina dan Dua Aji yang berada tepat di samping Musollah, kami akhirnya duduk sejenak untuk beristirahat setelah seharian bekerja memasang Hotspot Kecamatan Hu'u bantuan dari Dirjen Keminfo. tidak lupa teman - teman saya dan saya berwudhu untuk sekalian solat magrib berjamaah.
Setelah selesai Solat teman saya Pak Yanto, memperhatikan Dua Aji yang sedang menggosok - Gosokkan sebuah batu di tangan nya di atas kulit kerang yang besarnya seukuran telapak tangan orang dewasa. Kami pun penasaran dan mendekati Dua Aji. Iseng, saya kemudian bertanya apa gerangan yang dilakukan oleh Dua Aji. Dua Aji menjab bahwa dirinya sedang membuat Asbak Rokok dari Kulit Kerang tersebut. pekerjaan ini tupanya telah lama Beliau lakoni sebagai pengisi waktu luang. Dia terus menggosokkan batu tersebut di permukaan kulit kerang tersebut sambil melantunkan tembang-tembang asli Dompu yang kurang jelas apa syairnya karena Rokok beliau terus saja terjepit di kedua bibirnya.
Dua Aji adalah seorang penjaga Musollah kecil yang berada di Kawasan Pnatai Lakey itu. Dia bercerita, bahwa musolah itu pun adalah hasil permintaannya kepada salah seorang Bupati Dompu terdahulu karena merasa prihatin."saya prihatin, disini hotelnya banyak, malah mau ditambah bangunannya. Tapi masjid disini belum ada. cuma musollah kecil ini tempat pengunjung yang muslim kadang mampir untuk solat". tutur Dua Aji.
Karena cerita Dua Aji sudah jauh kemana-mana, saya terus menanyakan kembali tentang siapa sajakah yang akan membeli Asbak buatannya itu. Beliau mengatakan, Asbak tersebut akan dibeli oleh siapa saja yang melihatnya dan tertarik. saya jadi makin penasaran dengan jawan Aji, menurut saya, kalau suatu barang mau dijual yah, perlu di jajakkan ke pembeli. Namun ternyata cara Dua Aji menjualnya berbeda.
"Asbak saya ini saya berikan sama pengunjung yang sudah saya kenal sebagai oleh-oleh. Nah, dari situ saya diberi lagi sama pengunjung sejumlah uang. jumlahnya tidak tetap karena saya kan maksudnya memberinya gratis untuk sekedar oleh - oleh saja. tapi pengunjung itu juga tidak sampai hati kalau hanya menerima pemberian saya itu, jadi mereka pun memberi saya uang lagi". ceritanya.
Demikian sekelumit cerita tentang Dua Aji dan Pantai Lakey. setelah mendengar ceritanya, kami pun beranjak untuk pulang karena hari sudah mulai gelap. kami harus pulang Ke Kota Dompu yang berjarak 2 jam perjalanan dari Pantai Lakey.[Ozyra]
Posting Komentar