KM Bali 1-Tidak dapat dipungkiri, dibalik banyaknya permasalahan yang dikeluhkan beberapa kalangan tentang keberhasilan Program Jagung yang dijalankan Pemerintah, ada juga sisi dimana program jagung banyak  membawa manfaat yang mendalam bagi para Petani khususnya Muhtar Yusuf (40 th) dan Rukmini (37 th) pasangan suami istri warga Dusun Madalandi Desa Sori Utu Kecamatan Manggelewa.
Dengan bermodal Lahan kering tadah hujan seluas kurang lebih 4 Hektar, dirinya beserta istri dapat langsung menyetorkan Ongkos Naik Haji (ONH) ke tanah suci. Awalnya Muhta dan rukmini adalah Petani biasa yang menggantungkan hidupnya dari hasil panen Kedelai dan padi tiap tahunnya. Namun setelah adanya program Penanaman jagung dari Pemerintah Kabupaten Dompu, Dirinya kemudian beralih dari menanam Padi dan Kedelai sekarang berganti menjadi Padi dan Jagung.
Menurutnya, penanaman Jagung relative lebih mudah perawatan serta pemanenannya.”kalau Kedelai, setelah dipanen tidak boleh terkena hujan biar sedikit. Tapi kalau Jagung tidak masalah”. Jelasnya.
Bagi Muhtar, hasil panen Jagung tahun ini merupakan panen terbaik karena didukung oleh harga yang cukup membuat para petani seperti dirinya tersenyum gembira.”walaupun tidak sampai membuat kami rugi, harga jagung  tahun lalu memang sangat rendah. Tapi sekarang harga jagung saat ini sangat berpihak pada petani. Saya bisa jual hingga 2700 per Kilogramnya”. Ungkap Muhtar yang juga di iyakan oleh sang istri saat dikonfirmasi Koresponden Redaksi Kampung Media kamis (18/07).
Muhtar dan Rukmini ternyata tidak sendiri. Berdasarkan penelusuran Langsung redaksi Kami, ternyata masih banyak warga yang juga menikmati berkah Panen Jagung tahun ini. Masih ada beberapa warga dari desa yang berbeda yang berhasil dirangkum redaksi Kampung Media yang juga sudah menyetor ONH dari hasil Jagung.
Diantara warga tersebut adalah pasangan Suami istri Hadijah Ismail (71 th) dan Syafruddin Mustakim warga Desa Lanci Jaya Dusun Lanci 3 Kecamatan Manggelewa. Syafruddin mengaku menabung dari hasil panen Jagungnya selama 2 Tahun.  Hasil panen tahun pertama tahun 2012, ia memutuskan untuk membeli beberapa ekor sapi untuk digemukkan dan membeli sebidang tanah yang luasnya lebih kurang 1 Hektar untuk memperluas lahan penanaman jagung pada tahun berikutnya. Dari hasil panen tahun 2012 ini, ditambah dengan hasil penjualan sapi yang dibelinya tahun dirinya dapat mengongkosi istrinya untuk Naik Haji.”karena saya sudah lama berangkat haji, jadi hasil panen kali ini saya gunakan untuk ongkos haji istri saya”, tutur Syafruddin.
Selain itu, Imatatu Islamiyah Warga Desa Tanju, Ibrahim warga Desa Tanju. Hamilah Ibrahim dan Habibah Ibrahim dua orang bersaudara ini adalah warga desa Lanci Jaya  Kecamatan Manggelewa. Karena ketekunan, para warga ini dapat menikmati keberhasilan panen Jagung yang ditanamnya.
Meski demikian, selama menanam jagung bukan berarti mereka tidak menemui kendala.”kendala pasti ada, tapi kita tetap harus berusaha dengan giat”, kata Imatatu. Rata-rata mereka mengeluhkan keterlambatan pembagian Pupuk dari Pemerintah. Mereka mengharapkan agar pada musim tanam berikutnya pemerintah dapat lebih focus untuk mempercepat serta menambah kuota pupuk untuk meningkatkan kualitas hasil Jagung masyarakat.
Masyarakat juga mengharapakan agar pemerintah dapat mengupayakan untuk menggenjot Harga Jagung atau dapat membuat harga menjadi stabil. Harapan masyarakat ini bertujuan untuk lebih membuat masyarakat tetap semangat untuk terus menjadikan Jagung sebagai Komoditi Dompu yang dapat mengangkat kesejahteraan masyarakatnya.[Abdul Haris/Sahruddin]

Posting Komentar

 
Top