KM Bali 1-Sudah
kurang lebih sebulan pembagian BLSM dilakukan secara serentak diseluruh
kecamatan se Kabupaten Dompu. Tepatnya sebanyak 20.133 Keluarga yang tersebar
diseluruh wilayah Kab.Dompu berhak mendapatkan Bantuan Tunai ini. Menurut
Kepala Kantor Pos Dompu Muslim, tidak kurang dari 6,59 milliar dana di curahkan
pemerintah yang katanya sebagai kompensasi kenaikan Harga BBM yang belum lama
ini ditetapkan Presiden.
Akibat
terlalu percaya dirinya pemerintah melalui BPS dalam mengklaim Data penerima
Raskin tahun 2011 sebagai warga yang juga pantas menerima BLSM tahun ini,
pembagian BLSM yang tertib dan lancer pun jauh dari harapan. “Kami
hanya membayar saja, tidak ikut melakukan pendataan. Dan data ini kami dapat
dari Kantor Pos Pusat yang katanya dari BPS tahun 2011,” demikian kata Kepala POS Dompu yang dikutip
RRI (8/7) lalu.
Betapa
tidak, banyak warga dari penerima BLSM kali ini dianggap oleh masyarakat tidak
tepat sasaran sehingga menimbulkan kecemburuan diantara warga penerima bantuan
dan yang tidak menerima bantuan. Sulimah (27) sebagaimana dikutip RRI, ibu satu
anak yang menerima BLSM ini mengantri sambil berinteraksi dengan Blackberry
miliknya. Ditangannya pun terlihat mengenakan perhiasan emas.
Tidak
hanya itu, dugaan adanya permainan nakal oknum-oknum aparat pemerintah yang
berada dilingkungan desa pun kerap menjadi perbincangan dan berujung pada
kerusuhan serta keributan di masing-masing desa setempat. Seperti yang terjadi
di Desa Sori Sakolo Kecamatan Dompu Kab. Dompu misalnya. Puluhan warga yang
merasa berhak mendapat bantuan itu mendatangi Kantor desa setempat untuk
meminta klarifikasi. Karim (70) duda renta yang tinggal di gubuk reot di desa
setempat mengaku tidak mendapat bantuan padahal dirinya termasuk dalam data
sebagai penerima Raskin. Setelah ditelusuri, yang dikutip Website RRI, banyak
warga yang sudah diganti namanya dengan nama-nama yang seharusnya tidak berhak
memperoleh bantuan itu karena dianggap mapan secara ekonomi.
Kejadian
ini boleh jadi juga terjadi disemua wilayah penerima BLSM di Dompu. Kisruh BLSM
Dompu juga sudah menjadi topic nasional sehingga ditayangkan pula oleh salah
satu stasiun TV swasta. Seorang wanita bersama warga-warga miskin yang tidak
menerima BLSM datang mengamuk di Kantor Desa Dore Bara Kecamatan Dompu. Setali
tiga uang dengan Karim Desa Sori Sakolo, wanita ini juga dating menuntut
penjelasan Kades setempat kenapa namanya dan warga lain yang seharusnya berhak
menerima bantuan itu malah tidak terdaftar sebagai penerima bantuan.
Pengakuan
dari Camat Dompu, pihaknya tidak dilibatkan dalam pendataan warga miskin
penerima bantuan langsung BLSM ini.
Kisruh
BLSM ini, menyebar ke Desa-desa lain seperti juga O’o dan desa Madaprama
Kecamatan Woja. Masalah yang diangkat warga hampir sama. Aparat keamanan dari
TNI dan Polri pun cukup kerepotan dalam mengamankan warga.
Menanggapi
permasalahan ini Pemerintah Kabupaten Dompu melalui sekda Dompu Agus Bukhari
menginstruksikan kepada seluruh aparat Desa Dan Kelurahan untuk mendirikan
posko pengaduan dan melakukan pendataaan ulang warga yang berhak menerima
bantuan namun belum tercover.
Dirinya
juga mengancam akan menindak tegas aparat yang bermain-main dengan kepentingan
masyarakat ini seperti mengganti nama penerima dalam data yang sudah ada dengan
nama lain yang tidak berhak.
Hasil
perbaikan ini jelasnya akan dilaporkan kepada pemerintah pusat untuk kemudian
dilakukan perbaikan. Demikian yang dikutip website resmi RRI.[Ozira]
Posting Komentar