KM Bali 1-Proyek pembangunan Jaringan transmisi tenaga listrik Saluran Tegangan Tinggi yang melewati kawasan pemukiman warga di kelurahan Bali Satu bagian utara, cukup membuat resah warga.
Pasalnya, pemasangan saluran transmisi listrik ini tidak melalui pengujian Amdal dan kurang disosialisasikan kepada warga Setempat. Selain itu, diduga proyek tersebut tidak sesuai dengan standar teknis keamanan dalam pemasangannya. Hal ini dinyatakan oleh Ori Bari salah seorang warga yang rumahnya dilalui oleh Saluran transmisi ini kepada Wartawan Jum’at (1/11) lalu.
Menurut Ori Bari, Pihak perusahaan memang pernah mendatangi keluarganya dan menawarkan ganti rugi. Namun istri Ori Bari yang menerima tamu tersebut dirumahnya menolak.”saat tamu dari pihak pembangun proyek saluran transmisi ini dating, saya sedang tidak berada dirumah”, tutur Ori Bari.
Setelah kedatangan tamu dari pihak surveyor perusahaan pemabngunan proyek itu, dirinya serta keluarga tidak pernah lagi mendengar informasi lebih lanjut terkait akan dibangunnya saluran transmisi listrik ini.
“Akhirnya setelah sekitar setahun tiba-tiba kami mendapat surat untuk berkumpul di PLN guna menerima ganti rugi dan sekaligus sosialisasi tentang pembangunan proyek transmisi itu”, kata Ori Bari yang juga dibenarkan istrinya.
Ori Bari menilai perusahaan tidak memberikan ruang kepada publik untuk menyatakan sikapnya terkait pembangunan saluran listrik tegangan tinggi ini.”saya melihat perusahaan disini bersikap otoriter dan diskriminatif karena tidak memberikan ruang publing untuk menyatakan sikapnya”, Jelas Ori Bari.
Kepala Humas PLN Dompu Muhaimin ketika dikonfirmasi terkait masalah ini Jum’at (1/11) menyatakan bahwa yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap berjalannya proyek pembangunan saluran listrik ini adalah PT. PLN Cabang Bima. Sedangkan pihaknya dari PLN Dompu hanya bertugas untuk megawasi dan melaporkan berjalannya proyek tersebut.”kami hanya bertugas melaporkan jalannya proyek saja sedangkan yang bertanggung jawab adalah PLN Bima”, jelasnya.

Saat dimintai tanggapannya terkait kurangnya sosialisasi tentang proyek ini kepada masyarakat, dirinya menyatakan bahwa yang melakukan survey sebelum proyek dimulai adalah tim 9 dari pihak Pemkab. Dompu.” Tapi untuk mendapatkan info lebih terinci sebaiknya ditanyakan langsung kepada PLN Bima”, kata Muhaimin kepada Wartawan yang menemuinya tersebut.[KM Bali 1]

Posting Komentar

 
Top