KM Bali 1-“Pemimpin adalah Seseorang yang tidak berusaha
menyenangkan hati semua pihak”, demikian ungkapan HBY saat memberikan
nasehatnya dihadapan Kepala Sekolah dan Guru se Kabupaten Dompu dalam acara
Sosialisasi penerapan kurikulum 2013 senin (12/12) lalu.
Definisi pemimpin inilah yang
menjadi prinsip bagi dirinya dalam mengelola Sumber daya Kabupaten Dompu untuk
kesejahteraan masyarakatnya. Menurutnya, jika seorang pemimpin melakukan
sesuatu hanya untuk menyenangkan semua kalangan masyarakatnya adalah sesuatu
yang tidak mungkin dan orang tersebut menurut HBY adalah pemimpin yang gagal
dalam kepemimpinannya.
“ini saya terapkan sendiri selama
menjadi Bupati Dompu”. Lanjutnya. Salah satu hal yang harus dilakukan oleh
seorang pemimpin adalah melakukan perubahan dan harus siap menanggung resiko
dari perubahan yang dibuatnya tersebut.
“Saya menyuruh masyarakat menanam jagung. Saya sudah harus siap dengan
resiko yang dialami selama menjalankan program ini. Pupuk kurang, bupati yang
dicari. Harga Jagung jatuh, Bupati yang dimaki-maki. Namun itulah resiko dari
sebuah program demi melakukan perubahan”. Jelas Alumni ilmu Pendidikan Makassar
ini.
Beliau Melanjutkan, dari pemahaman
tentang definisi pemimpin yang berhasil tersebut dirinya menyikapi biasa saja
saat program Jagungnya dicerca maupun didemo masyarakat atau pada saat dicerca
orang gara-gara Proposalnya ditolak. “Itu resiko saya sebagai bupati pak”,
ungkap HBY dihadapan guru dan kepsek peserta sosialisasi.
“Saya tidak harus menunggu semua
orang setuju baru saya lakukan sesuatu. Itulah Pemimpin pak”. Tegasnya. Hal ini
dapat diterapkan pula dalam profesi sebagai Guru. Menurutnya, jika sebagai guru
kita harus berusaha menyenangkan hati semua siswa berarti guru tersebut sudah
gagal sebagai Guru. Misalnya ada guru yang bersikap cuek atau pura-pura tidak
memperhatikan kenakalan anak didiknya lantaran ingin disenangi atau terlanjur
disenangi oleh siswanya tersebut.
Tugas Pemimpin adalah meluruskan
yang bengkok dan mengubah yang tidak baik menjadi baik dan hal tersebut menurut
Bupati Dompu yang dilantik sejak tahun 2010 ini pasti akan mendapatkan
pertentangan serta perlawanan dari berbagai pihak.
“Kalau 2 Tahun yang lalu sama
juga dengan tahun ini, berarti kita gagal”. Tandas H. Bambang M. Yasin. Dirinya
mengulas bahwa angka kemiskinan di Kabupaten Dompu 3 Tahun lalu hampir mencapai
17 %. Namun saat ini Pemkab Dompu dibawah kepemimpinannya berhasil menurunkan
angka kemiskinan hingga 8 %.
Begitu pula segi pertumbuhan
ekonomi, dompu sudah berhasil mencapai angka 8 % tahun ini. Angka pertumbuhan
ekonomi tersebut mengantarkan dompu sebagai Kabupaten yang tinggi laju
pertumbuhan ekonominya sehingga mendapat pengakuan dari Menkoekuin. Hal ini
terbukti dengan dijadikannya dompu sebagai satu-satunya kabupaten yang mampu
meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 8% hanya dengan memanfaatkan sector
pertanian. Sehingga Dompu menjadi salah satu penerima pengharagaan dari
kementerian tersebut beberapa waktu lalu. Demikian dijelaskannya dan disambut
tepuk tangan riuh dari para peserta.[Ozyra]
Posting Komentar