Program PoliKultur KPDT

KM Bali 1-Uji coba Program penanaman Graselaria atau rumput laut pada tambak masyarakat bantuan dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) akhir 2013 lalu, dapat dikatakan berhasil. Hal ini terbukti dari hasil pantauan langsung Koran Kampung Media Bersama Kepala Bidang Perikanan Budidaya Ir. Wahiddin dan tim teknis lain dari Dinas Perikanan dan Kelautan Dompu.
“Sekarang masyarakat dan media dapat melihat langsung bagaimana hasil dari uji coba yang selama ini kami lakukan bersama masyarakat petani tambak di Dompu”, ungkap Wahiddin saat meperlihatkan keadaan ruput laut sebagai Pilot Projetc tersebut yang tumbuh dengan baik.
Lokasi Pertama yang dikunjingi oleh Tim tersebut bersama Kampung media yaitu Tambak Pak Arifin di Desa Wawonduru Kecamatan Woja Kabupaten Dompu. Berdasarkan pantauan langsung dilapangan Rumput Laut jenis Graselaria yang ditebar pada Tambaknya termasuk yang tubuh dengan baik bahkan rumpun serta pucuk-pucuk baru terlihat muncul pada rumpun tersebut.
Dirinya sempat khawatir saat tingginya curah hujan yang melanda Dompu akhir-akhir ini. Akibatnya, air banjir memasuki tambak sehingga ikan bandeng yang hidup berdampingan dengan rumput laut tersebut lepas karena tanggul tambak jebol. Untungnya, rumput laut yang ditanam pak Arifin tidak terbawa banjir,”Umur rumput laut yang saya tebar ini baru dua minggu tapi sudah sebesar ini”, tutur arifin sambil menunjukkan ruput laut yang terlihat segar diambil dari tambaknya.
Wahiddin meberikan penyuluhan agar sebelum bibit tersebut mencapai umur 2 bulan atau lebih dianjurkan untuk dipisahkan lalu kemudian ditebar kembali sehingga membentuk rumpun baru. Saat ditanya tentang prospek ekonomi dari penanaman ruput laut jenis Graselaria ini dirinya menyatakan bahwa kementerian KPDT akan menyiapkan pengusaha yang akan membeli rumput laut tersebut langsung kepada para petani.
Disaping itu Kabid Perikanan Budidaya ini juga mengungkapkan jika uji coba ini berhasil seperti sekarang ini maka kementerian KPDT akan kembali menggelontorkan dana untuk pengebangan uji coba rumput laut jenis ini.
“Jika uji coba ini berhasil seperti saat ini, kementerian akan kembali memberikan dana untuk pengembangan rumput laut ini seluas 150 hektar. Uji coba pertama yang kita lihat hasilnya saat ini adalah seluas 50 hektar yang kami sebar ke seluruh petani tambak se kabupaten Dompu jelasnya kepada Kampung media.
Bahkan yang menarik adalah saat tim investigasi Kampung media tiba dilokasi tambak pak mustamin Desa Mumbu Kecamatan Woja. Karena Tambak pak mustamin sudah dipenuhi rumput laut, dirinya harus memanen hasil rumput laut tersebut dan menjemurnya di pinggir tambak miliknya.
“di Tambak saya ini rumput lautnya sudah sangat banyak. Tingginya bisa mencapai se dada saya”, tutur Mustamin.
Ir. Wahiddin berharap para petani dapat lebih bersungguh-sungguh dalam memelihara rumput laut ini sehingga dapat menjadi komoditi baru yang dapat menambah pendapatan petani tambak selain ikan bandeng dan udang.
”Karena Rumput laut Graselaria sebagai penghasil Oksigen ini sangat cocok untuk hidup berdampingan dengan Bandeng dan udang yang justru membutuhkan oksigen untuk kehidupannya. Kesimpulan saya Program plikultur dari KPDT sangat cocok dengan keadaan iklim di Dompu”, jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Tim Kampung media dan Dinas perikanan dan Kelautan Dompu juga mengunjungi langsung keberhasilan petani tambak di Desa Bara dan Riwo dalam menerapkan metode Polikultur ini.[KM Bali 1]

Posting Komentar

 
Top