KM Bali 1-ditengah sibuknya para guru sekolah melakukan Verifikasi dan Validasi (Verfal) datanya melalui website Siap Padamu Negeri, ternyata ada pula oknum dalam sekolah yang dikabarkan memanfaatkan momen tersebut untuk kepentingan pribadi.

Hal ini dikabarkan diduga dilakukan oleh oknum operator salah satu Sekolah Menegah Pertama Negeri di Kecamatan Woja berinisial IM. Modus yang dilakukan adalah dengan menahan semua akun Verfal guru disekolah setempat. Dengan alasan agar dapat dilakukan secara cepat, sang operator membujuk para guru agar mau tidak mau terpaksa memanfaatkan jasa verivikasinya melalui website tersebut.

Sejumlah guru pun diketahui memang terpaksa memanfaatkan jasa sang operator bahkan rela membayar sejumlah uang senilai Rp.150.000 per guru. Meski demikian, ada juga guru yang merasa ingin melakukan verivikasi sendiri melalui situs tersebut, namun terhalang karena akunnya tidak diserahkan kepadanya oleh operator." kalau kami minta, tidak mau dikasi dengan banyak alasan", ungkap salah seorang guru kepada KM Bali 1.

IR merupakan Operator dan juga sebagai tenaga Honor di sekolah tersebut. Namun dirinya dimatakan disegani oleh para guru termasuk Kepala Sekolah karena IR selalu mengncam dengan mengatakan bahwa dirinya masih keluarga Pejabat Tinggi di Pemerintahan Kabupaten Dompu. Informasi lain menyebutkan bahwa pejabat tinggi yang dimaksud diduga adalah Bupati Dompu.

Terakhir diketahui, bahwa guru disekolah tersebut menjadi resah karena IR yang memegang akun itu kini sedang mogok. IR dikabarkan tidak mau melakukan Verifikasi data guru sesuai kesepakatan lantaran kecewa bahwa dirinya mengetahui ada yang melaporkan aksinya tersebut ke Dinas Dikpora Dompu. Hingga berita ini diturunkan Kadis Dikpora Dompu belum sempat dimintai tanggapannya.
Sementara Kepala Sekolah saat ditemui di ruang kerjanya membantah keras adanya praktek yang dinilai ilegal tersebut terjadi disekolahnya. Namun dirinya mengakui hingga saat ini belum ada guru yang sudah di verivikasi datanya. Menurutnya para guru tidak perlu khawatir karena interval waktu yang diberikan oleh pemerintah kepada guru untuk verifikasi terhitung panjang yakni hingga 30 desember 2014."waktunya ini kan panjang jadi guru tidak perlu khawatir. Saya juga belum mengetahui data terakhir jumlah guru yang sudah atau belum melakukan ferifikasi tahun ini, Jelasnya.

Dirinya menambahkan tahun lalu, sebagian besar guru melakukan verifikasi dengan memanfaatkan jasa operator. Para guru dikatakan oleh kepala sekolah, memberikan imbalan seikhlasnya. Namun dirinya membantah hal itu dilakukan para guru karena terpaksa.(oz)

Posting Komentar

 
Top