Dompu, KM Bali 1-Anggaran TMD saat ini bagi publik
masih menjadi bayang-bayang. Ditambah pula oleh sikap Pemkab Dompu yang
dinilai kurang transparan kepada publik terkait pengalokasian anggaran
TMD tersebut. Hal ini terlihat dari sikap salah seorang Kadis yang
relative menjadi tokoh utama dalam penyelenggaraan TMD yakni Kadis
Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Sri Suzana ketika ditanya oleh
wartawan seputar anggaran TMD yang dinilai sejumlah pihak Sukses itu.
Sayangnya, kepada wartawan Sri Suzana malah marah-marah saat ditanyai
tentang beberapa Item penganggaran dalam RKA TMD yang dinilai
berpotensi menimbulkan dugaan Mark Up anggaran. Awalnya, Sri Suzana
menanyakan kembali kepada Wartawan dari mana wartawan memperoleh RKA TMD
tersebut. Dirinya sempat pula menjelaskan bahwa pengalokasian anggran
untuk even TMD tersebut tidak dapat dibuka kepada public sebelum ada
audit dari pihak yang berwenang. Dirinya tidak menjelaskan lembaga Audit
yang dimaksud.”Dari mana kalian dapat RKA ini. Itu kan belum bisa
dibuka ke public sebelum ada tim yang mengaudit anggaran itu”, katanya.
Tidak lama setelahnya, melihat daftar pertanyaan wartawan seputar
Item post anggaran yang dinilai berpotensi menimbulkan dugaan Mark Up
itu, Sri Suzana geram dan memaki-maki di depan Wartawan yang saat itu
merekam segala pembicaraannya. Tidak hanya itu, dia juga mengeluarkan
sumpah serapahnya dalam bahasa Dompu di depan wartawan yang saat itu
sedang mewawancarainya dengan nada tinggi dan keras. Demi nilai
kepantasan, redaksi Koran Kampung Media Dompu tidak dapat
mempublikasikan sebagian pernyataan serta sumpah serapah Kadis Budpar
Sri Suzana itu dalam tulisan ini.
Pada kesempatan lain (17/4) lalu, Anggota DPRD dari Partai PAN
Ihwayudin menanggapi persoalan Anggaran yang dikucurkan untuk Even TMD
ini. Menurutnya, meskipun pihaknya belum menerima Laporan
pertanggungjawaban penggunaan anggaran TMD dengan nilai tidak kurang
dari 3 Milliyar Rupiah itu, dirinya menilai komposisi anggaran yang
telah dikucurkan tidak sesuai dengan fakta yang ada dilapangan. Hal
tersebut dinilai dari aspek substansi penyelenggaraan kegiatan TMD untuk
kepentingayah tidak sesuai dengan apa
yang ada di lapangan. Tetapi kami tidak melihat dari aspek
penganggarannya. Tetapi dari aspek substansi kegiatan TMD untuk
keterwakilan kepentingan daerah ini apa?”. Ungkap Iwayuddin.
n daerah Dompu. “yang pastinya DPRD sejauh ini belum melihat
laporan akhir pertanggung jawaban kegiatan TMD dari dinas Budpar. Kalu
dilihat dari sisi anggaran memang
Menanggapi sikap Oknum Kadis Budpar Sri Suzana terhadap wartawan yang
mewawancarainnya beberapa hari lalu terkait potensi adanya dugaan Mark
Up anggaran TMD, Ihwayuddin menjelaskan wartawan merupakan mitra dalam
hal ini Pemerintah. Dirinya menyayangkan kalau adanya SKPD dalam Pemkab
Dompu tertutup dalam memberikan informasi. Pers itu kan mitra. Jadi
semua proses pembangunan, termasuk didalamnya adalah kegiatan TMD ini
tidak bisa juga dipisah dari peran kawan-kawan media Pers. Yang saya
sangat sayangkankalu SKPD kita ini tertutup dalam memberikan informasi
tentang kegiatan itu”, ungkapnya.[Oz] - 01
Posting Komentar