KM Bali
1, Dompu - Pemadam Kebakaran (Damkar) yang merupakan bagian pasukan yang
perpatama untuk melindungi Masyarakat pada saat ada kejadian tidak terduga
seperti kebakaran, membawa air bersih di tiap - tiap masyarakat yang
membutuhkan dan selalu siap siaga.
Namun sayangnya Operasi
pasukan yang sangat dibutuhkan keberadaanya oleh masyarakat ini dikhawatirkan
terhambat. Bagaimana tidak, salah satu Mobil operasi Damkar kini mendekam dalam
sebuah bengkel karena rusak. Menurut keterangan Nanang pemilik bengkel tempat
mobil Damkar itu diperbaiki, dirinya sengaja menunda perbaikan mobil Pemadam
kebakaran itu karena belum adanya kejelasan biaya dari pihak instansi terkait
yakni Pol PP.
Dikatakan Nanang, Mobil
Damkar itu sudah berada di Bengkelnya sejak Rabu 11 mei lalu. “mesinnya sudah
kami bongkar, namun setelah dikonfirmasi terkait kejelasan biaya perbaikannya,
mereka (Pol PP_red) belum memberikan jawaban sehingga perbaikannya kami sengaja
tunda dulu”, kata Nanang saat ditemui Wartawan Koran ini pekan lalu.
Dijelaskannya, setelah
dikalkulasi, biaya perbaikan untuk mengganti suku cadang dan ongkos lainnya
diperkirakan akan menelan anggaran sekitar 20 Juta Rupiah. Dengan ditundanya
perbaikan mobil ini, Nanang mengaku rugi karena dirinya tidak dapat melakukan
perbaikan pada mobil dari pelanggannya yang lain karena tempat parkir mobil di
bengkelnya yang relative sempit itu sudah digunakan oleh Mobil damkar Pemda
Dompu.
Nanang berharap instansi
terkait dapat secepatnya bertindak. Pihaknya tidak ingin dipersalahkan apabila
sesuatu yang tidak diinginkan terjadi pada mobil tersebut akibat keterlambatan
Pemerintah daerah menanggulangi biaya perbaikan Mobil Damkar itu. “kalau
terlalu lama di bengkel begini, makan tempat, mana capek jaganya dan resikonya
berat, apa lagi alat - alatnya sudah berantakan begini”, Kata Nanang.
Kepala Bidang Damkar M.
Zain, Sos. Saat dikonfirmasi via Telepon Selulernya menyampaikan bahwa tidak
bisa berbuat apa - apa tentang adanya persolan ini. Zain mengatakan,
biaya operasional pertahun untuk Damkar ini adalah senilai 500 Juta Rupiah.
Berdasarkan Rencana Penggunaan Uang (RPU) lanjut Zain biaya operasional
tersebut seharusnya dapat dicairkan sedikitnya 70 Juta rupiah per tiga
bulannya. Namun sayangnya, Zainal mengungkapkan bahwa sejak bulan Januari
hingga bulan Juni 2017 ini pihaknya baru menerima pencairan dari total anggaran
operasional tersebut hanya senilai 10 Juta rupiah. “tapi uang tersebut sudah
habis digunakan untuk perbaikan 2 Mobil Damkar lainnya serta operasional
seperti biaya bahan bakar, mengganti pelumas mesin dan sebagainya”, Jelas M.
Zain.
Sementara itu, pernyataan
berbeda dilontarkan Abdul Khalik Sekretaris Sat Pol PP saat dikonfirmasi
beberapa waktu lalu di ruuang kerjanya. Dirinya mengungkapkan anggaran
operasional Damkar sudah digunakan untuk membiayai pos kegiatan lain termasuk
didalamnya Kegiatan saat perayaan Hut Dompu, Hut Sat Pol PP dan kegiatan Dinas
di kecamatan Pekat. “apa harus saya pake dulu uang pribadi, jelas pake uang
operasional itu”, Jelasnya.
Terkait pembiayaan Operasional Damkar ini, Pejabat di Sat Pol PP
terkesan saling menyalahkan. Abdul Khalik menilai Kabid Damkar tidak transparan
dalam membelanjakan anggaran operasional Damkar. Bahkan Khalik menyebutkan
bahwa dirinya sudah menyerahkan anggaran operasional Damkar yang apabila
ditotal dapat mencapai Puluhan Juta rupiah,
“khusus mereka sudah saya bayar puluhan juta, maunya mereka itu umpama
Rp. 50 juta sekaligus keluar, nggak bisa pak, saya harus rem sedikit, saya
bilang kasihkan Nota dan barang bukti belanjanya apa saja, kalau tidak dibayar
kasih tau saya, saya ngomong begitu. apa saja barang yang rusak itu, tunjukan,
mana bukti belanjanya” Terangnya. [poris/syahrul]
Posting Komentar