KM Bali 1, Dompu-Dinas Dikpora Kabupaten Dompu menggelar Workshop Pendampingan Sekolah Model untuk Jenjang Sekolah Dasar Kabupaten Dompu yang dipusatkan di Aula Pusat Sumber Belajar (PSB) SD Negeri 02 Dompu. Workshop dimulai pukul 08.00 dan berakhir 15.00 wita kamis, 05/10/2017.

Dinas Dikpora Kabupaten Dompu menunjuk SD Negeri 02 Dompu sebagai Sekolah Model, sementara yang menjadi Sekolah Imbasnya ada 5 antara lain, SD Negeri 07 Dompu, SD Negeri 13 Dompu, SD Negeri 15 Dompu, SD Negeri 02 Woja dan SD Negeri 19 Woja. Kegiatan tersebut dibuka resmi oleh Kasi Kurikulum dan penilaian Dinas Pemuda dan Olahraga Dikpora Kabupaten Dompu Ir. Emil Sribudi.

Kegiatan Sekolah Model itu sendiri bertujuan sebagai upaya peningkatan mutu sekolah model yang mempunyai kewajiban menjadi contoh bagi Sekolah-sekolah lain dan mengikuti sistem yang dicontohkan tersebut secara mandiri.

Ir. Emil Sribudi dalam sambutannya menyampaikan bahwa sekolah-sekolah yang terpilih sebagai sekolah Ramah Anak, Sekolah Hijau dan Sekolah Sehat akan mendapatkan SK minimal SK dari Bupati.

“Pemilihan sekolah-sekolah lain nanti kita akan gilir juga, Bapak kepala Bidang berpesan kepada saya, bahwa nanti sekolah-sekolah Ramah Anak dan Sekolah hijau akan di SK-kan minimal SK Bupati, karena selama ini sekolah itu belum di SK-kan, saat ini kami sedang mamantau mana yang layak jadi sekolah Ramah Anak, mana yang menjadi Sekolah Hijau dan Sekolah Sehat itu akan di SK-kan semua”, kata dia dalam sambutannya.

Dikatakan pula, bahwa sekolah harus mempunyai Spanduk atau slogan untuk membuktikan sekolah tersebut memiliki komitmen untuk mencapai apa yang telah dicanangkan bersama.

“Untuk menunjukan bahwa ada komitmen dari sekolah terhadap perencanaan apa saja, sekolah harus membuat spanduk atau selogan selamat datang di Sekolahnya, contohnya kalau kita mau canangkan sekolah Hijau, bikin spanduk bertuliskan 'Selamat Datang di Sekolah Hijau', begitupun yang lain sesuai apa yang dicanangkan, itu menunjukan bahwa kita didalam ada komitmen terhadap apa yang dicanangkan, kalau hanya menyebut saja tidak menunjukan ada komitmen”, Ujarnya

Sebagai penutupan sabutannya ia menyapaikan tentang adanya anggaran dalam kegiatan sekolah Model itu sebanyak 10 juta “ada anggaran dalam kegiatan ini tapi nggak banyak hanya 10 juta dan tugasnya kepala SD Model ini hanya membayar saja, karna ini bukan proyek”, tutupnya

Emil Sribudi setelah memberikan sambutan dan membuka kegiatan tersebut ia memberikan keterangan persnya tentang harapan kedepan agar sekolah-sekolah model itu bisa mencapai standar Nasional

“Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini, sekolah-sekolah ini minimal mendekati satandar Nasional Pendidikan, karna acuan peningkatan mutu ini adalah mencapai standar peningkatan Nasional yang 8 standar itu”, harapnya saat diwawancarai oleh Wartawan Koran Kampung Media Dompu setelah pembukaan kegiatan tersebut.

Lebih jauh dia sangat berharap meskipun belum bisa mencapai standar peningkatan Nasional yang 8 standar itu, minimal 4 saja “Mungkin kita tidak bisa mencapai yang 8 itu, minimal 4 saja, antara lain, Peningkatan Akreditasi Sekolah, Peningkatan Nilai UN siswa ini, jadi kalau itu yang jadi sasaran berarti minimal standarnya itu adalah Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Penilaian”,  terangnya [poris]

Posting Komentar

 
Top