KM Bali 1, Pajo-Anak-anak usia sekolah khususnya yang duduk di bangku Sekolah Dasar yang dimanfaatkan sebagai Joki Cilik dalam perhelatan tahunan yakni Lomba Pacuan Kuda se Kabupaten Dompu tahun 2017 ini mendapat perhatian dari sejumlah pihak.
Para pemuda Desa Lepadi pemerhati pendidikan anak-anak yang berasal dari komunitas Baca yang menamakan dirinya Komunitas Jara Daro ini bersama pihak fasilitator program Inovasi melaksanakan kelas pelajaran terbuka bagi anak-anak yang berprofesi sebagai Joki Cilik. Program yang ternyata melibatkan kerjasama pemerintah Indonesia dan Australia ini didukung pula oleh Pemerintah Daerah Dompu mulai dari Pemerintahan Desa, hingga stekholder terkait di Pemerintah Kabupaten yakni Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Dompu.
Sekilas tentang pacuan Kuda, sudah merupakan tradisi masyarakat daerah Kabupaten Dompu dalam memanfaatkan anak kecil terutama usia sekolah dasar sebagai Joki atau pengerndara Kuda di setiap perlombaan pacuan kuda. Akibatnya, di setiap tahun diselenggarakannya acara perlombaan pacuan Kuda, anak-anak yang berprofesi sebagai Joki tersebut terpaksa lebih memilih menjalankan profesinya itu ketimbang berangkat ke sekolah sebagaimana layaknya anak-anak lain seusia mereka.
Selain karena bayarannya, para pengguna jasa joki dari anak-anak ini sangat memperhatikan gizi makanan mereka sehingga sebelum joki-joki cilik ini di terjunkan ke arena pertandingan terlebih dahulu mereka diberi makan oleh para pengguna jasa mereka dengan makanan-makanan yang dinilai istimewa dan tergolong jarang mereka rasakan diluar iven tersebut karena harganya yang relatif makanan mahal.
Tidak hanya itu, pada momen besar seperti ini mereka seakan diperlakukan seperti pangeran cilik. Tidak jarang dijumpai para joki tersebut tidak diperkenankan untuk berjalan kaki menuju kuda yang akan ditungganginya oleh orang yang memanfaatkan jasanya, tetapi mereka diangkat serta didudukkan dipundak orang dewasa lalu diantarkan menuju kuda tunggangannya lalu didudukkan di atas kuda tersebut.
Namun sayangnya, segala keistimewaan tersebut mereka (Joki_red) peroleh dengan harga yang mahal meski belum disadarinya. Mereka mengorbankan pendidikan yang notabene nanti akan menjadikan mereka mampu mengendalikan atau mengontrol hal-hal yang jauh lebih besar dari hanya mengatur tali kekang kuda yang mereka tunggangi saat ini.
Melihat hal tersebut sejumlah pemuda asal Desa Lepadi Kecamatan Pajo Kabupaten Dompu mengundang Fasilitator program Inovasi dan Pemerintah Daerah menggelar Kelas terbuka bagi para joki cilik ini. Lokasi yang dipilih berada tepat di arena perlombaan pacuan Kuda yang sedang diselenggarakan oleh Pordasi Kabupaten Dompu.
Kelas kelas terbuka itu memanfaatkan sebuah rumah panggung yang biasanya digunakan sebagai tempat persiapan kuda-kuda para peserta lomba sebelum memasuki arena pacuan. Dari pihak Pemerintah Daerah, Dinas Pendidikan dalam hal ini membantu menyediakan para tutor yang mengajar meskipun para pemuda dari komunitas Baca Jara Daro lebih banyak terlibat dalam menemani anak-anak belajar senyaman mungkin.
Selain itu, yang tidak kalah menarik, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Dompu juga turut ambil bagian secara aktif dengan menerjunkan 1 unit mobil perpustakaan kelilingnya lengkap dengan koleksi buku-buku yang menarik minat baca anak-anak seperti buku dongeng, ilmu pengetahuan, serta pelajaran sekolah lainnya.
« Kami sangat senang sekali bisa terlibat dalam kegiatan ini, kebetulan juga singkron dengan program tahunan kami yang menjadwalkan untuk menerjunkan mobil perpustakaan keliling di setiap momen keramaian seperti pada kegiatan kemah literasi di Dusun Kadindi Kecamatan Pekat, kegiatan Road show ibu-ibu PKK dan kegiatan lainnya », Ungkap Kabid Pelayanan Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan AD Dompu disela kegiatan tersebut.
Lebih lanjut dijelaskannya, dengan adanya peran aktif Dinas Perpustakaan Dompu, diharapkan dapat mengenalkan kepada masyarakat ramai khususnya kepada anak-anak usia dini tentang mafaat membac buku.
Senada dengan hal tersebut, salah satu fasilitator Program Inovasi H. Ahmad mengatakan, bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian dari sejumlah kegiatan serupa lainnya. Menurutnya kegiatan ini bertujuan untuk mengisi kekosongan ilmu para joki cilik khususnya serta anak-anak yang diajak orang tuanya untuk membantu berjualan diarena keramaian Lomba Pacuan kuda itu selama tidak mengikuti pelajaran normal di sekolahnya masing-masing.
Direncanakan pula, pihaknya akan bekerja sama dengan seluruh stekholder terkait dalam menggelar kegiatan serupa namun dilokasi yang berbeda seperti di lahan persawahan dan atau di areal perkebuanan masyarakat. »sasarannya tetap, yakni anak-anak usia sekolah yang tidak dapat masuk sekolah karena harus membantu orang tuannya di sawah atau di areal perladangannya », kata H. Ahmad.

Gian warga Desa Lepadi Kecamatan Pajo salah satu anggota Komunitas Baca Jara Daro Desa Lepadi menyampaiakan apresiasinya kepada Fasilitator Program Inovasi dan Pemerintah daerah Khususnya Dinas Perpustkaan dan AD serta Dinas Dikbud Dompu atas terselenggaranya kegiatan yang memberdayakan seluruh masyarakat dan tokoh terkait di Desanya itu, »kami patut menyampaiakan apresiasi kami kepada semua pihak terutama Dinas Perpustakaan karena bukunya benar-benar menarik anak-anak untuk ikut dalam kelas terbuka yang kami buat ini », tandasnya.[Adv]

Posting Komentar

 
Top