KM Bali 1, Manggelewa-Malang nasib Imam Syafi'i. Bocah berusia 5 tahun ini terpaksa dilarikan orang tuanya ke Rumah Sakit Umum Dompu (RSUD) karena tiba-tiba pingsan saat bermain bersama teman-temannya Ahad, (17/12) pukul 7.30 WITA pagi tadi.

Beberapa menit sebelum Imam Syafi'i mengalami pingsan, orang tuanya sudah khawatir kepada anaknya itu. "Sebelum dia pingsan, saya sudah khawatir", tutur Ismail, ayah Imam Syafi'i kepada KM Bali 1 saat ditemui di ruang IGD RSUD Dompu pukul 11.30 WITA pagi tadi.

Imam Syafi'i adalah anak bungsu dari 5 bersaudara. Saat ditemui langsung KM Bali 1 di IGD RSUD Dompu, Imam Syafi'i masih terbaring lemah dan belum sadarkan diri. Ia ditemani oleh Ibunya Sumarni (40 th) serta ayahnya, Ismail (47 th).

Menurut penuturan Ismail, sebelum pingsan, anaknya itu sempat meminta ayahnya untuk membukakan sebuah Teh Botol. Teh Botol tersebut belakangan diketahui diambil Imam dari tas punggung kakaknya. Sayangnya, isi Teh Botol itu tidak sesuai dengan kemasannya.

Ismail menuturkan botol kemasan teh itu ternyata berisi cairan pestisida yang dimintanya dari seorang tetangga Sabtu, (16/12) sore kemarin. Rencananya, lanjut Ismail. Cairan pestisida itu akan digunakannya untuk menyemprot lahan pertaniannya pagi ini. "Rencananya saya mau pakai semprot ladang saya pagi ini", kata Ismail.

Saat anaknya meminta botol teh itu dibukakan, Ismail tidak ingat bahwa Botol Teh itu berisi cairan pestisida yang diberikan tetangganya. "Saya lupa bahwa teh botol itu isinya Lindomi (merk pestisida_red)", ungkapnya.

Setelah dibuka, lanjut Ismail, anaknya lalu meminum cairan tersebut didepan matanya. Segera setelah anaknya meminum cairan tersebut, anaknya lalu berteriak sambil mengeluhkan rasa cairan yang dikira teh botol itu pahit.

Selain pahit, Imam Syafi'i juga mengeluhkan tenggorokannya yang terasa panas. Mendengar keluhan anaknya, Ismail kemudian mencium isi teh botol tersebut. Ismail mengingat kembali bahwa cairan yang ada di dalam botol itu adalah pestisida.

"Spontan setelah saya ingat isi botol itu saya lalu memberikan minum air putih kepada anak saya dan memasukkan jari saya supaya dia memuntahkan isi perutnya", ungkap Ismail.

Usai memuntahkan isi perutnya. Imam Syafi'i masih sempat bercengkerama dengan teman-teman sepermainannya. Namun setelah beberapa menit bermain, Imam Syafi'i kemudian jatuh pingsan.

Ismail dengan istrinya yang melihat kejadian itu, sontak kaget dan segera mengangkat serta membawa anaknya langsung ke RSUD Dompu. Untungnya, meski masih terlihat lemah, keadaan Korban berangsur membaik. "Keadaannya sekarang Alhamdulillah sudah mulai normal, tapi masih lemah", kata seorang petugas perawat di IGD kepada KM Bali 1.(Oz)

Posting Komentar

 
Top