Ir. Petter Willem Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Dompu |
KM Bali 1, Dompu- Dalam menjalankan fungsinya sebagai penyedia data bagi pemerintah dan masyarakat, Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan berbagai kegiatan sensus dan survei. Survei tersebut bertujuan untuk memberikan gambaran nyata tentang kondisi di lapangan secara makro. Hal ini diungkapkan oleh Kepala BPS Kabupaten Dompu Petter Willem dalam wawancara eksklusifnya dengan Koran Kampung Media Dompu Kamis, (3/5) pekan lalu.
Diunkapkannya pula, Survei yang dilakukan oleh BPS ada yang bersifat rutin dalam rentang waktu yang pendek, biasanya dilaksanakan setiap tahun, triwulan, atau setiap semester. Selain itu ada pula survei yang dilaksanakan dalam rentang waktu yang panjang yakni setiap 10 tahun, 3 kali dalam 10 tahun, atau setia 5 tahun sekali.
“ Beberapa survei dilaksanakan dalam rentang waktu yang cukup panjang karena membutuhkan perencanaan yang matang serta biaya yang sangat besar karena melibatkan responden dan petugas survei yang banyak pula”, Jelas Petter.
Beberapa survei besar menurut Kepala BPS Dompu yang dilaksanakan BPS pada tahun 2018 adalah Survei Pertanian Antar Sensus (SUTAS), Survei Penyusunan Disagregasi Pembentukan Modal tetap Bruto (PMTB), dan Pendataan Potensi Desa (Podes).
Secara rinci Petter Willem menjelaskan SUTAS yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juni 2018 mendatang ini juga akan dilakukan secara serentak di 34 provinsi di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan total sampel sebanyak 55.679 blok sensus terpilih. “Pengumpulan data SUTAS 2018 ini dilakukan dengan mengunjungi dan mewawancarai Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP) di blok sensus terpilih”, terangnya.
Ditambahkannya, Hasil SUTAS 2018 ini bermanfaat untuk mengetahui fenomena perubahan usaha pertanian tahun 2013 dan 2018, proyeksi populasi ternak, dan perencanaan survei pertanian lainnya sebelum pelaksanaan Survei Pertanian tahun 2023. “tujuannya tentu saja diantaranya untuk memperkirakan populasi rumah tangga pertanian menurut sub sektor per kabupaten kota, memperkirakan populasi komoditas, serta memperkirakan produktivitas dan parameter populasi ternak”, imbuhnya.
Sedangkan mengenai Survei PMTB Peter Willem menyebutkan dalam survei tersebut berisi gambaran PMTB di Indonesia menurut jenis barang modal, lapangan usaha, dan sektor institusi, serta meningkatkan kualitas data neraca nasional yang terkaitdengan investasi. “Dengan tersedianya data PMTB yang rinci ini, akan membantu pemerintah dalam mengambil kebijakan meningkatkan iklim investasi dan mempermudah investor dalam berusaha, serta membantu dunia usaha dalam menentukan arah kebijakan usahanya”, kata Petter.
Lebih lanjut Petter Willem menjelaskan metode Survei PMTB Sama denga kegiatan SUTAS. kegiatan ini dilakukan dengan cara wawancara langsung ke responden. Survei tersebut di Kabupaten Dompu dikatakan Willem sedang dilaksanakan sejak tanggal 1 April lalu dan akan berakhir pada 30 Juni mendatang.
Terakhir Petter Willem kepada Wartawan Media ini menerangkan agenda besar lembaganya yakni yang berkaitan dengan pendataan dan penghimpunan informasi tentang potensi spesifik yang dimiliki oleh semua wilayah hingga tingkat terkecil seperti wilayah pedesaaan.
Menurutnya, data dan informasi tersebut merupakan bahan yang penting bagi perencanaan, implementasi, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah secara umum atau bahkan secara spesifik menurut wilayah tertentu. Hal ini menjadi alasan pentingnya melakukan pendataan (Survei_red) Potensi Desa (Podes).
Podes sendiri telah dilaksanakan sejak tahun 1980 dan dilakukan sebanyak 3 kali dalam kurun waktu 10 tahun. Podes dilakukan 2 tahun sebelum pelaksanaan sensus untuk mendukung kelancaran pelaksanaan sensus. Podes 2018 jelasnya merupakan kegiatan Podes ketiga yang dilaksanakan dalam rentang 2011-2020.
Pendataan Podes 2018 dilaksanakan pada tanggal 2 hingga 31 Mei di seluruh desa wilayah administrasi desa/kelurahan, kecamtan, dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia. “Pengumpulan data Podes dilakukan dengan wawancara langsung kepada aparatur desa/kelurahan dan nara sumber lain yang relevan”, terangnya.
Demi mensukseskan kegiatan Prioritas Nasional ini, Kepala BPS Dompu Ir. Petter Willem mengajak semua pihak terutama masyarakat yang menjadi Responden baik itu Rumah Tangga, Lembaga maupun Dinas/Instansi untuk dapat memberikan data yang akurat. “Karena dengan partisipasinya melalui pemberian data yang akurat maka turut juga berpartisipasi dalam Pembangunan yang bermakna”, tutupnya.[ADV/KM]
Posting Komentar