M. Taher Manan
Kades Sori Tatanga
KM Bali 1, Pekat-Desa Soritatanga Kecematan Pekat Tahun 2018 ini mereliasasikan beberapa Prioritas Program Pembangunan Fisik. Program yang di fokuskan seperti Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (PTLH) sebanyak 12 unit dan Pengadaan Jamban Sebanyak 29 unit.

Selain Program tersebut, Desa Soritatanga mencanangkan Program tahunan dengan rincianya yakni Peningkatan Gang Dusun Ngguwu Belanda, Pembukaan Gang Dusun Sori Mangge, Peningkatan Jalan Usaha Mada Kaleli, Pembangunan Tugu Perbatasan Wilayah Kecematan, Pembangunana Pagar Lapangan Bola, Pembangunan Polindes, Pembuatan Sumur Bor dan Bak Penampungan Air, Pengadaan Perpipaan Air Bersih Dusun Bukit Sari, Pembangunan Draenase Dusun Karya Sari, Pengadaan Pondok TPU dan Pengadaan alat Penggalian Kubur, serta Bantuan Renovasi Masjid dan Mussolah.

Berdasarkan Pencairan Pertama Bulan Januari sampai Juni Desa Sori tatanga mendapatkan Porsi Anggaran Dana Desa (ADD) 50%  dan Dana Desa (DD) 20%. Anggaran tersebut di gunakan untuk Belanja langsung dengan rinciannya disalurkan untuk Bidang Pembangunan serta Pemberdayaan dan belanja tidak langsung yakni Belanja Pegawai, Operasional Perkantoran, Operasional BPD.

Saat dikonfirmasi oleh Wartawan Koran ini pada Rabu (16/5) lalu, Kades Sori Tatanga M. Taher Manan Menjelaskan untuk Pencairan Pertama Anggaran ADD dan DD akan di Prioritaskan untuk Pembangunan Infrakstruktur yakni Perbaika Rumah Tidak Layak Huni (PRTLH) dan Pengadaan Jamban. “Untuk Belanja DD di Prioritaskan untuk memperbaiki Rumah Tidak Layak Huni sebanyak 12 unit dan Pengadaan Jamban sebanyak 29 unit”. Tandasnya

Pada kesempatan berbeda, Sekretaris Desa Sori Tatanga Marwan Yunus berharap program tersebut dapat diselesaikan dalam waktu satu bulan kedepan. Secara rinci Marwah menjelaskan Anggaran Dana Desa (DD) bulan Januari sampai Juni sekitar 20% totalnya berkisar  Rp. 232.367.500. Dikatakannya,  ada sekitar Rp. 114.267.500 akan dialokasikan untuk pembangunan fisik sedangkan Rp. 118.100.000. akan dialokasikan melalui program pemberdayaan, “Pekerjaan pengadaan jamban dan perbaikan rumah tidak layak huni diharapkan dapat selesai satu bulan kedepan”. Katanya

Lebih lanjut, Marwah Yunus Berharap Masyarakat yang belum mendapatkan jatah Program tersebut di tahun 2018 ini tidak khawatir karena program perbaikan rumah tidak layak huni akan tetap dilanjutkan pada tahun 2019.

Pihaknya kata Marwah, sudah membentuk sebuah tim yang akan terjun langsung ke lapangan untuk melakukan pendataan serta menyeleksi rumah warga yang akan menerima manfaat dari program tersebut selanjutnya. “akan ada kelanjutan melalui verifikasi oleh Tim Pelaksana Program Desa”. Tandasnya.

Dengan demikian kata marwah, warga yang sudah mendapat jatah di tahun ini tidak bisa lagi mendapatkan di tahun berikutnya. “Masyarakat yang belum mendapatkan jatah ditahun ini akan ada Program  di Tahun berikutnya, Untuk itu diharapkan untuk bersabar”. Harapnya.(AS/ADV)

Posting Komentar

 
Top