KM Bali 1, Manggelewa-Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di tengah pandemi virus corona, melalui program Pemerintah, siswa dan guru melakukan proses pembelajaran lewat online dan Belajar Dari Rumah (BDR).

Tujuan program tersebut agar dapat memutuskan mata rantai penyebaran virus corona pada klaster siswa dan guru.

Namun program tersebut menuai kendala dan hambatan bagi sekolah dalam mengoptimalkan program dari Pemerintah pusat itu. Seperti di ungkapkan Kepala Sekolah SMAN 1 Manggelewa Kabupaten Dompu Agus Dedi Suhardiman saat di temui di ruangan kerjannya pada Senin, (26/10).

"Dalam melaksanakan kegiatan belajar  mengajar secara online tidak semua murid memiliki handpone (HP), yang di maksud di sini adalah Hp cerdas yang bisa mengakses jaringan internet". Jelasnya.

Sementara siswa yang terkendala dengan proses belajar dengan menggunakan sistem jaringan internet, di katakan Kepsek, pihaknya menggunakan metode Belajar Dari Rumah (BDR) dan Guru menentukan titik kumpul bagi siswa. "Selama Pandemi virus corona kita tetap patuhi protocol kesehatan, bahkan kita di sekolah dalam proses belajar mengajar dalam memutuskan penyebaran virus tersebut yakni, metode belajar online, BDR dan Guru tentukan titik kumpul". Terangnya.

Lanjutnya, secara keselurahan jumlah siswa di SMAN 1 Manggelewa tercatat 519 siswa yang terdiri dari semua jenjang. "Setelah dilakukan evaluasi ternyata jumlah siswa yang tidak menggunakan hp atau jaringan internet sekitar 28 porsen dari total keseluruhan siswa". Katanya.

Namun 28 porsen siswa yang tidak bisa mengakses internet itu, akan menjadi sasaran guru yang berkunjung ke rumah siswa dengan metode Sistem Guru Kunjung. "Siswa yang tidak bisa menggunakan internet akan menjadi sasaran guru kunjung". Tandasnya.

Sementara bantuan kuota internet bisa lewat daftar di Dapodik dengan menggunakan nomor Hp dan pihak sekolah juga membagikan kartu paket internet. "Masalahnya siswa merasa kesulitan dalam mengoperasionalkan koutanya, padahal sudah di lakukan sosialiasi disitu hanya bisa mengakses ke laman yang sudah ditentukan, dan tidak bisa untuk istagram, facebook dan Waatsapp (WA) ". Pungkas Agus Desi Suhardiman (As)

Posting Komentar

 
Top