KM Bali 1, Pekat-Pekerjaan Jembatan LAHADU IV yang berlokasi di Desa Soritatanga, Kecematan Pekat, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat dinilai rawan menyebabkan kecelakaan.
Sebab, Konstruksi pembangunan jembatan itu hingga saat ini mengalami penurunan yang mengakibatkan jalan tersebut sedikit bergelombang.
Kondisi jalan itu dapat mengancam keselamatan jiwa apabila para pengguna jalan menggunakan kecepatan maksimum.
Berdasarkan pantuan langsung dilapangan bahwa jembatan yang baru selesai dibangun ini terpasang plakat bertuliskan Nama Jembatan Lahadu IV, Tipe; Voided SLAB, Bentang; 15 Meter, Lokasi; Dompu NTB (KM 151+700), Koordinat; S-8.39823, E-117.90197, Jenis Pondasi; Sumuran dengan Kedalaman, 3 Meter.
Jembatan ini dibangun oleh PT. Rangga Eka Pratama Dompu di Tahun Anggaran 2020 yang bersumber dari APBN.
Namun Jembatan itu, menurut salah satu pengguna jalan yang sempat dikonfirmasi pada Rabu (17/2) lalu, mengungkapkan bahwa Jembatan yang belum lama selesai dibangun mengalami perubahan konstruksi penurunan bagian ujungnya sehingga disekitar areal tersebut bergelombang.
Bagi pengguna jalan yang melintasi dijembatan itu dengan kecepatan 60 hingga 80 km/perjam, rawan terjadinya kecelakaan.
"Kemarin di sini pengendara sepeda motor mengalami kecelakan bahkan saya sendiri sangat hati hati melintasi jembatan ini karena jalannya bergelombang". Kata Muliyadin Warga Soritatanga
Kejadian yang serupa bukan hanya itu, menurut warga calabai yang sempat menyaksikan kecelekaan ditempat yang sama membeberkan, bahwa di jembatan itu sering terjadi kecelakaan. "Ada juga pengguna jalan yang mengalami kecelekaan bahkan barang barangnya terhempas jatuh." Kata Deni.
Sementara pihak pemenang tender proyek pembangunan jembatan tersebut oleh PT. Rangga Eka Pratama melalui Koordinator Pelaksana Lapangan, Roni, yang di konfirmasi, Sabtu, (20/2), pihaknya mengakui terkait adanya sedikit perubahan kondisi di jembatan itu, bahkan informasi tersebut dikatakan Roni, sudah lama pihaknya dikabarkan. "Secepatnya kita akan memperbaiki jalan itu". Katanya.
Menurutnya, sebelum masa akhir pemeliharaan pihaknya segera melakukan pembenahan. Namun pihaknya saat ini terkendala dengan aspal dan alat. "masa berakhirnya pemeliharaan sekitar bulan 6 Tahun 2021 ini, Insyah Allah sebelum tanggal 28 ini kita akan kerjakan". Jelasnya.
Sementara Jumlah Anggaran proyek tersebut yang bersumber dari APBN Tahun 2020, sebagai pemenang tender oleh PT. Rangga Eka Pratama mendapatkan dua unit Jembatan dengan di lokasi yang sama. "Anggaran itu dari APBN kita dapat dua unit jembatan untuk lokasi yang sama dengan jumlah anggaran apa 11 atau 13 miliar saya lupa." Tutupnya (As).
Posting Komentar