Kedua orang tua Muhammad merupakan pasangan Suami Istri (Pasutri) penyandang disabilitas (Bisu_red). Namun beruntung ketiga anaknya tidak memiliki kekurangan yang sama seperti orang tuannya.
Muhammad dan Keluarganya tinggal di rumah Kecil ukuran sekitar 36 meter persegi yang dibangun secara sederhana di Lingkungan Doro Mpana Kelurahan Kandai 1 Kecamatan Dompu.
Salah satu tetangganya mengatakan bahwa rumah mereka saat ini sudah cukup layak ditinggali dibanding bangunan sebelum di renovasi. Rumah itu direnovasi melalui program Bedah rumah dari Pemda Dompu sekitar tahun 2016 lalu.
Muhammad adalah anak kedua dari 3 bersaudara. Kakaknya yang pertama sudah menikah dan tinggal bersama suaminya. Kini, yang tinggal bersama Orang tuanya hanya Muhammad dan seorang adik Perempuannya yang juga sudah tamat SMA.
Setahun yang lalu, Muhammad sudah menamatkan sekolahnya di bangku SMKN 1 Dompu. Salah satu sekolah Vokasi Negeri di Kabupaten Dompu ini.
Muhammad berasal dari keluarga yang sangat miskin. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ayah Muhammad bekerja menawarkan Jasa angkut barang dengan menggunakan Gerobak Dorong tua miliknya. Sedangkan Ibunya hanya seorang ibu rumah tangga yang kadang dimanfaatkan tenaganya oleh tetanga untuk bekerja sebagai Buruh tani Harian dengan upah yang tidak seberapa.
Namun, sejak 3 Tahun yang lalu, Kamaluddin, ayah Muhammad terpaksa harus berhenti bekerja akibat penyakit Asmanya yang sering kambuh. Sedangkan Marhiah, Ibu Muhammad memang sudah jarang bekerja karena fisiknya yang sudah tua.
"Tapi pak, sudah tiga tahun ayah Muhammad tidak mencari nafkah lagi karena penyakit sesak napasnya sering kambuh", kata salah satu tetangga samping Rumah tempat tinggal Muhammad.
Kini muhammad menggantikan ayahnya sebagai tulang punggung keluarga. Demi sekedar memenuhi kebutuhan makan sehari-hari keluarga, Muhammad rela bekerja serabutan.
"Kadang saya dipanggil untuk mengecat rumah, memotong rumput dan pohon kayu di halaman rumah, kuli bangunan, yang penting menghasilkan uang buat makan pak", tutur Muhammad.
Muhammad memiliki satu mimpi yang sangat ingin dicapainya. Remaja yang bertubuh tinggi kekar ini ternyata sejak kecil sudah mengidam-idamkan dirinya menjadi seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Demi mewujudkan mimpi yang menurut penilaian sebagian orang mungkin adalah mustahil mengingat kehidupan ekonomi Keluarga yang serba kekurangan, Muhammad selalu menyisihkan sebagian uang penghasilannya tersebut untuk mendaftar masuk TNI.
"Saya mulai kumpul uang itu sejak SMP sampai sekarang", ungkap remaja yang juga memiliki hobi memelihara Burung ini.
Sayangnya, Uang yang telah dikumpulkannya tersebut sudah habis dipakai untuk biaya pendaftaran Anggota TNI pada Bulan Maret 2021 lalu di Mataram. Saat itu jumlah uang yang berhasil dikumpulkannya adalah 8 Juta Rupiah.
"Uang itu saya gunakan untuk biaya selama mengikuti proses pendaftaran. Seperti makan, transportasi, tes Swab dan lain-lain", Ulasnya.
Sayangnya, dalam proses tes gelombang pertama itu Muhammad tidak Lulus. Namun keadaan itu tidak membuatnya patah semangat.
Remaja yang juga menjadi Muazin di Masjid dekat tempat tinggalnya itu, masih bertekad untuk mengikuti Pendaftaran Gelombang Kedua yang katanya akan diadakan sekitar pertengahan tahun ini.
Menjawab pertanyaan wartawan tentang berapa uangnya yang tersisa setelah membiayai saat pertama kali mendaftar sebagai anggota TNI, Remaja polos ini sambil tersenyum mengatakan bahwa uangnya yang tersisa saat ini hanya tinggal Rp. 250.000,- saja.
Ditanya mengenai biaya, Remaja pemilik 3 burung bersuara merdu yang tergantung di halaman rumahnya itu mengatakan bahwa dirinya akan berusaha sekuat tenaga mengumpulkan uang dengan bekerja serabutan.
"Saya mau kerja apa saja yang penting halal dan menghasilkan uang. Saya mau kumpul lagi agar bisa mendaftar pak", ucapnya dengan penuh semangat yang tergambar jelas di matanya.
Muhammad mengakui cita-cita untuk menjadi anggota TNI sudah tertanam sejak dirinya mengenyam pendidikan di Bangku SMP.
Muhammad mengaku kagum ketika melihat anggota TNI yang bersikap Tegas namun tetap ramah dengan rakyat biasa. Remaja yang selalu aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan di Masjid dekat rumahnya ini mengaku sangat kagum dengan tugas TNI yang menjaga Keutuhan wilayah NKRI.
"Saya itu senang aja lihat tentara yang tegas tapi kalau sama masyarakat biasa dia ramah, saya juga suka tugasnya menjaga wiayah indonesia", tutur muhammad apa adanya.
Selain itu, Muhammad ingin menjadi Anggota TNI karena ingin membanggakan kedua orang tuannya, dan bertekad untuk mengangkat taraf kehidupan keluarganya yang secara ekonomi relatif tersisihkan di tengah masyarakat.
"Saya ingin sekali membanggakan orang tua saya pak. Saya akan terus kerja keras supaya bisa jadi tentara agar orang tua bangga", jelasnya.
Tetangga yang tinggal di sekitar rumah Keluarga Muhammad pun mengetahui hal tersebut mengaku sangat mendukung serta kagum kepada muhammad yang benar-benar berjuang untuk meraih cita-citanya.
"Kami sangat senang kalau muhammad bisa jadi tentara. Kami lihat perjuangannya untuk meraih cita-citanya itu. Muhammad orang baik dan tidak pernah mengeluh meski keadaannya yang serba kekurangan", ujar salah satu tetangganya yang akrab disapa Tema dan dibenarkan oleh ibu paruh baya yang biasa dipanggil Bibi No oleh Muhammad.
Pukul 12.15 wita. Terdengar jelas Kumandang azan Duhur dari masjid di Dekat tempat tingga Muhammad. Wartawan www.kmbali1.online pun pamit pulang kepada Muhammad dan keluargannya. Muhammad sendiri terlihat bersiap-siap untuk menunaikan Solat di masjid itu.(Oz)
Posting Komentar
Posting Komentar