KM Bali 1, Dompu-Program rumah gizi di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) di nilai tidak maksimal. Program Rumah Gizi pada dasarnya adalah memotifasi masyarakat untuk menjadikan rumah sebagai sumber asupan gizi keluarga. 

Sementara itu animo masyarakat Dompu sebagian besar belum juga memanfaatkan perkarangan rumah untuk menanam sumber asupan gizi tersebut salah satunya adalah sayur-sayuran.

Hal ini diketahui saat dikonfirmasi kepada Dinas Ketahanan Pangan melalui Kepala Seksi Konsumsi Pangan, Sri Kurniawati S.P pada Rabu, (22/9) di ruangan kerjanya. Dirinya mengakui bahwa program tersebut sudah berjalan hampir dua tahun, terhitung sejak tahun 2020 lalu, masyarakat belum juga memanfaatkan budidaya sayur sayuran di halaman rumah masing masing. "Masyarakat kurang menyadari program ini, karna menurut mereka lebih baik sayur itu dibeli". Tuturnya.

Menurutnya, uang buat beli sayur lebih baik disisipkan pada kebutuhan yang lain, seperti kebutuhan sekolah bahkan uang jajan anak setiap hari. Disamping itu juga ibu rumah tangga dapat memberikan asupan gizi dan protein terhadap anggota keluarga. "Uang sayur itu lebih baik di pakai buat kebutuhan anak sekolah". Jelasnya

Padahal rumah gizi atau rumah zakat telah menyediakan berbagai jenis bibit sayur. Bahkan warga yang mau menamam sayur sayuran dapat mengambil secara gratis di tempat persemayam bibit yang sudah ditetapkan oleh Dinas terkait. "Di Kab. Dompu terdapat 4 lokasi yang mendapatkan bantuan 2020 yakni Desa Malaju, Desa Kempo, Desa Suka Damai dan di Kelurahan Simpasai." Tuturnya.

Sri Kurniawati, mengakui program tersebut dari Pemerintah Pusat turun dari Provinsi lalu dimonitoring dan dipantau oleh Dinas Ketahanan Pangan Kab. Dompu. "Kami di kabupaten ini hanya memonitoring kelompok yang mendapatkan bantuan itu di lapangan". Bebernya.

Diketahui program tersebut berkelanjutan dan dikembangkan dari kelompok satu ke kelompok yang lain. 

Dikatakannya juga, dalam satu kelompok jumlahnya bervariasi, ada 15 orang hingga 30 orang dalam satu kelompok nanti akan menyebar ke kelompok yang lain. Bahkan selain anggota kelompok itu di prioritaskan, masyarakat umum, jiran tetangga juga dapat mengambil bibit sayur di tempat persemaian yang sudah ditentukan. 

Hal ini dilakukan, agar masyarakat dapat menyadari begitu pentingnya mengkonsumsi sayur. Selain itu masyarakat Dompu harus mendukung program tersebut dengan cara harus menanam sayur-sayuran di halaman rumah masing-masing. 

"Tujuan program ini supaya mengurangi angka stunting". Tegasnya.

Sementara kegiatan ini menghabiskan anggaran sekitar 20 juta, kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Dinas terkait di tingkat provinsi. "Setiap kelompok hanya menerima, Sarana dan prasarana saja, teman-teman provinsi yang menjadi tim pelaksana kegiatan." Pungkasnya (As).

Posting Komentar

 
Top