KM Bali 1, Dompu-tepatnya Senin (11/10/2021), aliansi Kesatuan Masyarakat Dompu (KMD) menggelar Aksi di depan pintu gerbang selatan Kantor Pemda Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Puluhan massa aksi itu mendesak Pasangan Bupati Dompu AKJ-SYAH agar segera penuhi janji-janji politiknya, termasuk 100 hari kerja Kepemimpinan Bupati Dompu dan Wakil Bupati Dompu.
Koordinator Aksi KMD, Tri, mengungkapkan selama 1 semester kepemimpinan Abdul Kader Jaelani dan H. Syahrul Parsan dinilai gagal. Kegagalan itu dapat dilihat dan dituangkan dalam tuntutan yakni, Stop Pelebaran Lahan, mendesak Bupati Dompu untuk mempercepat Pembangunan BLK, segera tetapkan harga Pertanian sebelum panen raya, segera canangkan solusi untuk penerangan lampu jalan dan air bersih, segera realisasikan ambulance, damkar tiap desa, 1000 UMKM, trasparan dalam Governence, budgeting dan kinerja Pemda, segera bangun Universitas di Kabupaten Dompu.
"Dalam janji-janji politiknya Kepemimpinan AKJ-SYAH dinilai gagal". Bebernya saat orasi berlangsung.
Pukul 12.40 wita, masa aksi menggelar audiensi secara terbuka dengan Sekda Dompu, Gatot Gunawan tepatnya di lokasi aksi tersebut.
Gatot Gunawan, Sekda Dompu yang baru dilantik beberapa bulan lalu itu, menegaskan bahwa 100 hari kerja AKJ-SYAH, sebenarnya itu program yang tidak tertulis. Namun sebagian tuntutan massa hingga kini masih tahap proses penyelesaian. "Terkait program 100 hari itu tidak tertulis tapi apa yang menjadi tuntutan adik-adik akan menjadi program prioritas kedepannya". Tegasnya.
Terkait Balai Latihan Kerja (BLK) Pemda Dompu sudah berupaya sampai ke tingkat pusat untuk melobi anggaran untuk Pembangunan BLK yang berlokasi di Manggelewa yang berdekatan langsung dengan Kantor Camat. "Lahan seluas 5 hektar untuk BLK sudah ada di Manggelewa bahkan sudah di rekomendasikan oleh Pemrov NTB ke Pemerintah Pusat". Terangnya
Setelah dilakukan audiens dengan Sekda Dompu massa aksi membubarkan diri dengan tertib. "Semua yang menjadi tuntutan adik-adik akan menjadi program prioritas kedepanya". Tutupnya. (As).
Posting Komentar