KM Bali 1, Dompu-Tanaman porang mulai dikembangkan di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Sebagai tahap awal, tanaman jenis umbi-umbian ini rencananya akan menggunakan cara Demonstrasi Plot (Demplot). "Porang merupakan komoditi baru, jadi sebagai langkah awal kita menggunakan metode Demplot," Kata Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pertanian dan Perkebunan, Ir. Syamsuddin, kepada Wartawan, Selasa (30/11/2021) kemarin.
Menurut Ir. Syamsuddin, program ini akan dimulai dengan memberikan penyuluhan kepada petani melalui bimbingan teknis, agar petani dapat mengetahui cara menanam dan merawat tanaman porang.
Sebagai percobaan komoditi baru ini, masing-masing penyuluh lapangan di tingkat Kecamatan akan melakukan identifikasi dan pembinaan CPCL terhadap demostrator yang tersebar di 8 kecamatan dengan luas lahan 8 hektar.
"Masing masing satu Kecamatan, satu hektar dengan metode pelaksanaanya tidak langsung perluasan, tergantung identifikasi Calon Petani Calon Lahan (CPCL) Demonstrator," Katanya.
Sebagai percobaan komoditi porang, kata Ir. Syamsuddin, Pemerintah Daerah (Pemda) Dompu bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), belum lama ini telah menetapkan dan menyetujui Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun anggaran 2022 pada Senin (29/11/2021) lalu.
Itu artinya, Tanaman porang merupakan salah satu program prioritas Bupati dan Wakil Bupati Dompu, yang dikenal dengan Jagung, Porang, Padi, Sapi, Ikan (JARA PASAKA), tentu biaya tanaman porang dengan cara Demplot, Kata dia, Pemda Dompu sudah menyiapkan anggaran sebesar 1 miliar.
"Komoditi Porang, Pemda Dompu siapkan anggaran sebesar 1 miliar," Tuturnya
Anggaran sebesar itu, menurut Ir. Samsuddin yang baru menjabat Plt Distanbun Kab.Dompu menuturkan bahwa pihaknya hanya menyediakan bibit pupuk dan pestisida, sementara petani harus menyediakan lahan yang cocok untuk di tanami porang. Namun secara spesifik tanaman ini akan tumbuh baik antara 20 hingga 900 meter dari permukaan laut.
Sementara tingkat keasaman tanah antara 6 sampai 8 ph. "Pemerintah menyediakan Bibit, Pupuk dan Pestisida, sementara petani menyediakan lahan yang sudah di pagar kuat," Tutupnya, (IB).
Posting Komentar
Posting Komentar