Foto Kadis Pertanian Kab. Dompu, Syahroni, SP. MM, Saat Diwawancarai sejumlah Awak Media, Kamis (10/03/2022) Di Ruangan Pendopo Bupati Dompu.
KM Bali 1, Dompu-Selisih Harga Pembelian terhadap Komoditas Hasil pertanian yaitu Jagung antara pihak pembeli di Kabupaten Dompu dan Bima Kini jadi fokus perhatian dan perbincangan Hangat dikalangan Petani Jagung di Dompu.
Sebagaimana diungkapkan H.Hasan (70 Thn) salah satu Petani Jagung yang ada di wilayah Dompu selatan yaitu tepatnya di Desa Lepadi Kecamatan Pajo, perbedaan harga ini tentu saja menjadi perhatian dirinya, mengingat biaya yang digelontorkan dalam menghadapi musim tanam tahun ini mengalami Peningkatan yang signifikan yaitu hampir seratus persen dari tahun sebelumnya. Belum lagi kelangkaan Pupuk yang dialami Petani membuat dirinya pesimis akan produksi jagung tidak sama seperti beberapa tahun sebelumnya.
"Adanya perbedaan Harga tersebut tentu saja jadi perhatian saya sebagai petani, karena itu berpengaruh dalam menutupi biaya yang digunakan dan Tahun ini biayanya membengkak," Pungkasnya.
Hal Senada juga disampaikan oleh Farouk (40 Thn), salah satu warga Dompu Timur yang berprofesi sebagai Petani, mengatakan bahwa selisih harga tersebut walaupun tidak banyak tetap saja mempengaruhi Petani seperti dirinya.
"Walaupun selisihnya tidak seberapa tapi tetap saja berpengaruh buat kami sebagai Petani ", katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distambun) Kabupaten Dompu Ir. Syahroni menanggapi Hal tersebut sebagai sesuatu yang wajar dalam dunia bisnis. Menurutnya, keputusan harga pembelian Jagung adalah Kebijakan Internal Perusahaan yang tidak bisa di Intervensi oleh Pemerintah.
"Hal itu kan wajar saja, nama juga beda Perusahaan tentu harga yang ditetapkan tidak sama ", Katanya Kepada beberapa Awak Media saat di wawancarai Ketika menghadiri Kegiatan Pelantikan Pengurus Bunda Paud Se-Kabupaten Dompu yang di Gelar di Aula Pendopo Kantor Bupati Pada, Kamis (10/03/2022) Pagi.
Kepala Dinas yang akrab di sapa Dae Roni tersebut menghimbau kepada para Petani Jagung di Dompu, agar menjual ke Gudang yang menawarkan harga tinggi. Dengan demikian, Kata Syahroni, Petani dapat memperoleh keuntungan dari hasil panennya.
Sebelumnya, Indrawan Lubis Manager Seger Agro Nusantara (SAN) cabang Dompu mengakui perbedaan harga tersebut. Menurutnya hal itu disebabkan karena pihak yang menawarkan harga diatas mereka adalah End User atau Konsumen akhir, yang artinya Jagung yang mereka beli digunakan untuk kebutuhan pasokan Bahan Baku Produksi Pakan Ternak.
Sedangkan Pihaknya sendiri lanjut Indrawan, membeli Jagung dalam rangka Memenuhi Quota pasokan Jagung akan kebutuhan Nasional.
"Sebagai End User tentu saja harga yang mereka tawarkan berbeda dengan kami, karena jagungnya digunakan sendiri sebagai bahan baku produksi Pakan Ternak, sedangkan kami untuk pasokan kebutuhan Dalam Negeri saja ", Akunya.(IB)
Posting Komentar