Foto Istimewa

KM Bali 1, Dompu-Perusahaan Charoen Pokphand Indonesia (CPI) Cabang Bima, saat ini membeli jagung pipilan kering dengan kadar air 17 persen, sebesar Rp. 4.850 perkilogram. Harga tersebut dibeli awal bulan Maret 2022.

Sementara harga jagung yang basah dengan kadar air 35 persen sebesar Rp. 3.530 perkilogram. Perusahaan ini berlokasi di Desa Monggo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Saat ini perusahaan tersebut menampung stok jagung sekitar 3.000 ton per hari. Sementara target jagung yang di tampung dalam kapasitas  gudang sekitar 20.000 ton. 
 
Harga yang dibeli oleh perusahaan tersebut saat ini justru lebih tinggi, dibanding yang dibeli oleh perusahaan Seger Argo Nusantara Dompu dengan harga Rp. 4.750 per kilogram. Padahal tingkat kadar airnya sama-sama 17 persen.

Dengan selisih harga tersebut, menurut Daniel Hendri, setiap perusahaan memiliki nilai pasar masing-masing. Namun adanya selisih harga itu tergantung areal atau lokasi, seperti harga jagung di pulau Jawa. 

"Setiap Gudang memiliki nilai pasar masing-masing," kata Koordinator Pembeli PT. Charoen Pokphand Indonesia (CPI) Cabang Bima, Daniel Hendri, Rabu (8/03/2022).

Daniel Hendri juga membenarkan bahwa harga jagung yang dibeli saat ini berdasarkan rafaksi yang diukur pada tingkat kadar airnya. Jika persentanse kadar airnya meningkat maka harga jagung juga ikut berpengaruh. 

Namun terkait harga jagung pada saat panen raya, lanjut Daniel Hendri, pihaknya tidak bisa memastikan bahwa harga itu akan stabil. Justru yang menjadi acuan harga itu ditentukan oleh harga pasar. Di sisi lain juga ketersediaan pasokan serta permintaan barang adalah bagian dari faktor yang mempengaruhi harga pada puncak panen kedepan. 

"Kondisi harga itu ditentukan melalui kondisi pasar, supply dan demand yg ada, sehingga kondisi harga untuk saat ini maupun kedepannya mengikuti mekanisme pasar," pungkasnya. 

Sebelumnya Manejer PT. Seger Agro Nusantara Dompu, Indrawan Lubis, dikonfirmasi, Senin (7/03/2022) lalu, mengakui bahwa harga jagung di CPI lebih tinggi dari pada yang dibeli oleh perusahaannya sendiri. Tingginya harga di CPI Cabang Bima, disebabkan perusahaan tersebut membeli jagung untuk memenuhi kebutuhan produksi pakan sendiri. 

"Pembelian jagung oleh perusahaan CPI cukup mahal," Akuinya. (As) 

Posting Komentar

 
Top