KM Bali 1, Dompu- Menjelang Panen Raya komoditi Jagung pada Tahun 2022 ini, diprediksi akan mengalami surplus produksi ketimbang Tahun - tahun sebelumnya. Masyarakat Petani jagung di dompu khawatir harga jagung saat ini tidak mampu menutupi biaya produksi. Di perparah lagi adanya dugaan manipulasi Alat Tester Kadar Air (KA) dan alat Timbangan pada Gudang-gudang Perusahaan jagung. Alat tersebut sebagai dasar dalam menentukan harga saat proses transaksi jual beli.
Persoalan Alat tester ini dilontarkan pentolan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Son Marhaen serta Chapunk Climber yang mewakili Agro Forestry dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang digelar di Ruang Rapat Kantor DPRD Dompu pada Jum'at (11/03/2022), guna membahas pemasalahan harga jagung antara Kabupaten Dompu dan Bima.
Dalam Agenda Forum Resmi itu, GMNI dan beberapa Non Goverment Organisation (NGO) yang hadir mendesak Pemda Dompu agar lebih memperketat fungsi pengawasannya. Apabila tidak, dikhawatirkan Alat Tester KA dan Timbangan bisa memicu terjadinya Kecurangan di kalangan pengusaha.
"Pemda Dompu Harus lebih pro-aktif dan secara Intens melakukan Pemeriksaan Alat-alat itu agar tidak menimbulkan kecurangan yang berakibat Kerugian bagi petani Jagung di dompu", Teriaknya.
Menanggapi aspirasi para petani yang yang diwakili GMNI dan NGO tersebut, Muhammad Subhan SE, Ketua Komisi II DPRD Dompu yang Membidangi masalah Pertanian menilai hal itu sebagai sesuatu yang harus dianggap serius oleh Pemda Dompu, dengan melakukan Pemeriksaan dan pengecekan di tiap-tiap Gudang.
"Pemda Dompu melalui instansi Terkait harus secara serius menanggapinya, dan segera melakukan pengecekan Lapangan secara berkala di tiap Gudang yang ada", Tuturnya saat dikonfirmasi pada Sabtu (12/03/2022) Pagi.
Sementara itu, Indrawan Lubis selaku Manager Seger Agro Nusantara (SAN) Dompu, membantah dugaan tersebut. Menurut dia, Pihaknya sudah mengikuti dan mematuhi segala Prosedur yang di tetapkan Pemerintah.
"Disperindag sendiri yang melakukan Pemeriksaan terhadap Alat Kami setiap satu Tahun sekali ", Ungkapnya
Sedangkan Syamsul H, selaku Manager PT. Charoen Pokphand Indonesia (CPI) Bima yang juga menampung hasil Jagung Produksi Petani Kabupaten Dompu, hingga berita ini di Rilis belum memberikan Komentarnya saat dihubungi Media ini Via Telepon Seluler.(IB)
Posting Komentar
Posting Komentar