KM Bali 1 Dompu -Pemerintah Kabupaten Dompu mendapat jatah Dana Hibah dari Bank Dunia mencapai Rp. 22 milyar. Dana sebesar itu disalurkan untuk Program Integrated Participatory Develompent and Management of Irrigation Program (IPDMIP).
Kepala Bappeda dan Litbang Kab. Dompu, Drs. H. Gaziamansyuri, M. Ap, mengatakan bahwa program IPDMIP mulai dilaksanakan sejak tahun 2019 dan berakhir tahun 2021. Program ini lebih fokus pada pekerjaan infrastruktur jaringan irigasi. Tujuannya, agar meningkatkan hasil produktifitas pertanian di lokasi daerah irigasi. Lokasi khusus kegiatan ini diantaranya, rehabilitas Dam Ale di Kecematan Pajo, Dam Nae di Kempo, Dam Patula di Kilo, Dam Sori Paranggi, dan Dam Sori Na'a di Pekat. 

"Dana IPDIMP bersumber dari dana Loan Pemerintah Pusat yang dihibahkan ke Pemerintah daerah kabupaten Dompu mencapai Rp. 22 milyar" ungkapnya saat dikonfirmasi, Rabu (06 /07/2022) di ruangan kerjanya. 

Gaziamansyuri kembali mengingatkan salah satu paket proyek dari program IPDMIP di tahun 2021 lalu tidak sempat dikerjakan akibat cuacanya tidak mendukung. Selain itu, waktu tendernya pada saat itu sekitar bulan oktober dan tidak dikerjakan oleh Dinas PU. Setelah dikonsultansi ke Bank Dunia akhirnya pekerjaan itu di Tender ulang bulan April Tahun 2022. 

"Dam Sori Paranggi tidak jadi dikerjakan di tahun 2021, akhirnya di Tender ulang tahun 2022 melalui dana luncuran tahun sebelumnya," cetusnya. 

Apakah pekerjaan IPDMIP Kab. Dompu sudah sesuai Indikator? 

Menurutnya, Program ini sangat diapreasi oleh Pemerintah Pusat setelah dilakukan evaluasi. Dalam pekerjaan ini pula Kabupaten Dompu dinilai sangat memuaskan. Bahkan dari hasil ini, katanya, ada kegiatan lanjutan sebagai Reward atas tercapainya program tersebut. 

"Alokasi anggaran untuk pekerjaan ini bertahap dengan menggunakan Dana Alokasi Umum dari Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD). Penggunaan anggaran tersebut akan diganti oleh Bank Dunia sesuai tahapan pekerjaan," terangnya. 

Sementara itu, Jabatan fungsional Perencanaan Bappeda Kab. Dompu, Syarif Hidayat menjelaskan bahwa program ini mulai dikerjakan fisiknya sejak tahun 2020. Selain Dam Sori paranggi yang dikontrak dua kali, rehabilitas Dam program IPDMIP yang lain hanya satu kali dikontrak. 

Pekerjaan IPDMIP yang di danai oleh Bank Dunia ini, apakah sudah tuntas dikerjakan? 

"Tahap Perencanaan program ini membutuhkan waktu satu tahun karena perencanaannya menyeluruh, misalnya desain gambar bendungan sampai jaringan irigasinya. Sejumlah pekerjaan fisik  IPDMIP sudah selesai dikerjakan, namun sebagiannya untuk melanjutkan program itu, seperti pekerjaan jaringan irigasi dilanjutkan menggunakan alokasi anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2022 ini," akuinya.(As) 

Posting Komentar

 
Top