Foto Ilustrasi
KM Bali 1 Dompu - Gara-gara di ajak selfie siswi salah satu SMK Negeri mengaku jadi korban pelecehan seksual. Kali ini korbannya, sebut saja Mawar (16 thn), Seorang siswi di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Korban merupakan siswi magang yang ditempatkan di Kantor Unit Layanan Dikmen Dikbud NTB (KCD_red) Cabang Dompu, di jln. Pendidikan nomor 12, Kelurahan Kandai Dua, Kecematan Woja, Dompu.
Seorang oknum Pegawai KCD Dikbud Dompu berinisial S diduga sebagai pelaku pelecehan seksual terhadap siswi SMK tersebut. Terbongkarnya kasus ini, setelah korban menceritakan kejadian yang dialaminya kepada ibu kandungnya Hartati, Selasa, (2/8) sore lalu. Dari pengakuan ibu kandung korban, tiba-tiba anaknya diajak selfie di dalam ruangan. Saat foto berlangsung oknum Pegawai KCD nampak duduk di kursinya, sementara anaknya hanya berdiri. Di saat itu pula salah satu tangan pelaku meraba pelan-pelan di wilayah intim Mawar. Merasa aneh, dan risih diperlakukan seperti itu, akhirnya korban mengelak dan langsung keluar dari ruangan.
"Awalnya anak saya diajak foto berduaan di dalam ruangan, akhirnya dia mau. Itu kan cuman foto, kemudian tiba-tiba tangannya sambil meraba-raba (wilayah intim)." ungkapnya, Rabu (3/8).
Setelah menceritakan hal itu, ibu kandung korban menyarankan agar anaknya melaporkan masalah ini ke pihak sekolah. Setelah kejadian ini anaknya merasa gelisah, kurang makan bahkan mengalami trauma.
"lapor aja dulu nak ke pihak sekolah minta pertimbangan guru di sana." sarannya.
Sepulang dari mediasi dengan pihak sekolah, Rabu (3/08), akhirnya kedua orang tua korban memutuskan ingin melaporkan kasus ini ke Mapolres Dompu. Sekitar pukul 21:00 wita hari yang sama, pihak korban mendatangi kantor polisi. Setelah mendapatkan arahan dari pihak terkait, akhirnya korban didampingi keluarga melakukan visum di Rumah Sakit Umum Dompu.
"Rencananya malam ini, kita mau melaporkan kasus ini ke Polres Dompu, namun sebelum itu kita diarahkan visum dulu," ujar Hartati.
Pasca kejadian memilukan ini, kata Hartati, anaknya hingga saat ini masih berstatus magang di KCD Dikbud Dompu NTB itu meminta dipindahkan dari tempat magangnya tersebut. Sebab ditempat itu rasanya tidak nyaman untuk dilanjutkan. Keluarga Korban juga meminta ke pihak sekolah agar segera menempatkan anaknya ke lokasi yang lain.
"Anak saya merasa tidak nyaman praktek di tempat itu." tuturnya.
Dari pantauan langsung kmbali1.com di Polres Dompu, nampak hadir perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kab. Dompu, untuk mendampingi korban. Tidak hanya di Polres, pihak DP3A juga mendampingi korban untuk melakukan visum.
"Kita mendampingi korban di Kanit PPA Polres Dompu, setelah itu kita ambil keterangan dari korbannya," kata perwakilan DP3A.
Terpisah, S dikonfirmasi sejumlah awak media di tempat kerjanya di KCD Dikbud Dompu, Rabu (3/8) mengakui bahwa dirinya mengajak selfie. Peristiwa itu Kata S terjadi Senin, (1/8) lalu. Namun dirinya membantah melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap Mawar.
"Saya berani sumpah. Saya tidak melakukan itu," katanya.
Ketika ditanya awak media tujuannya mengajak selfi siswi magang tersebut, S mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki tujuan tertentu, dirinya hanya ingin ber swafoto saja dengan Mawar. "Saya sendiri tidak tau apa-apa, saya tidak punya tujuan" akuinya.
Kabar terakhir menyebutkan, bahwa Korban hingga kini masih mengalami trauma akibat kejadian itu. "Anak saya masih trauma", kata orang tua korban.(As)
Posting Komentar
Posting Komentar