Kepala BPP Woja, Sudirman tengah diskusi bersama sejumlah kelompok tani di Aulah Kantor setempat, Senin (10/10/2022).
Sebelumnya, Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecematan Woja, Sudirman mengaku bahwa kekurangan alokasi pupuk subsidi di Kecematan Woja Kabupaten Dompu mencapai 802 ton. Kekurangan ini diketahui, setelah dihitung data kelompok tani (Poktan) dalam Sistem Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (E-RDKK) tahun 2022 ini.
Setelah diberlakukan aturan tersebut, kata sudirman, untuk lahan kering atau tadah hujan pengalokasian pupuk subsidinya hanya satu kali dalam setahun. Sementara alokasi pupuk subsidi untuk musim tanam kedua (MT-2) sekitar bulan April hingga September kini sudah dihapus.
Imbas dari berlakunya aturan itu, lanjut Sudirman, untuk musim tanam kedua (MT-2) pada pertengahan tahun 2022 lalu, yang dijadwal pencairan pupuknya di bulan oktober atau di MT-3, akhirnya dibatalkan, lantaran aturan itu diberlakukan per tanggal 1 Oktober. Sehingga para petani tidak bisa menerima jatah pupuk subsidinya.
Untuk itu, sambungnya, alokasi pupuk subsidi bagi poktan yang hendak menanam komiditi jagung pada musim pertama, pada bulan oktober hingga maret (MT-1) dijadwalkan pencairan pupuknya pada bulan januari 2023 mendatang.
Dari informasi itu, sejumlah Poktan kelurahan simpasai mendatangi kantor BPP setempat, Senin (10/10/2022) kemarin. dari perwakilan para poktan meminta kejelasan terkait jatah pupuk subsidi di MT-1 sisanya dan alokasi pupuk di MT-3 nya, hingga kini belum juga dicairkan.
Pantuan langsung kmbali1.com, Kepala BPP dan PPL menggelar rapat dengan sejumlah poktan di Aula kantor setempat. Dari perwakilan hampir 17 poktan itu, rupanya mempertanyakan hal yang sama, kapan pupuk subsidi didistribusikan ke anggota tani untuk MT 3?
Perwakilan poktan mada lemba 1, Herman mempertanyakan waktu pencairan pupuk di MT 3 nya, padahal tebusan pupuk ke pengecer hampir sebulannya lamanya?
Hal serupa, perwakilan mada oi tatanga, Hendra berharap jatahnya masih tersisa di MT 1 sekitar 60 Zak, ditambah jatah MT 3 agar dapat diperlancar distribusinya.
"Mudah-mudahan sisa di MT 1 dan di MT 3 ini bisa terakomodir, agar ketersediannya bisa memenuhi kebutuhan para anggota." Harapnya, sebelum rapat digelar.
Dari pertemuan itu, Sudirman mengatakan sesuai hitungan alokasi pupuk dalam e-RDKK terbaru mengalami pengurangan. Namun hal itu bisa diantisipasi karena di kecematan woja mendapatkan re-alokasi pupuk subsidi sebesar 7.000 ton.
Dengan demikian, rapat itu pun menghasilkan beberapa kesepakatan, diantaranya jatah pupuk MT- 1 dan MT 3 akan segera dicairkan tahun 2022 ini. Sejumlah poktan Kelurahan Simpasai yang hadir diberikan lembaran e-RDKK dan disarankan untuk melengkapi berkas seperti KK dan KTP agar diberikan rekomendasi ke tingkat pengecer.
"Untuk menutupi kekurangan pupuk subsidi di MT 3 dan MT 1, bisa diantisipasi dengann kuota re-alokasi." pungkasnya. (As)
Posting Komentar