Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Msc, saat diwawancarai sejumlah awak media. 

KM Bali 1 Dompu- Merambah hutan di Daerah Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), nampaknya semakin marak. Hutan dibabat hingga nyaris habis, sepanjang deretan gunung terlihat gundul. 

Kondisi hutan seperti ini, justru menjadi kontroversi. Sisi lain keuntungan menanam jagung yang sangat menggiurkan. Namun lestarinya hutan perlu dijaga. 

Kunjungan kerja (Kunker) Gubernur NTB, di Kabupaten Dompu dalam rangka Road Show dan Talk Show, Selasa (18/10/2022) kemarin, soal kerusakan hutan disorot sejumlah aktivis. Bahkan di tengah acara itu berlangsung, sempat terjadi aksi demonstrasi. Meski tidak berlangsung lama. 

"Gubernur NTB gagal melestarikan hutan di Dompu." singgung, Onal, Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Dompu. 

Hal serupa yang disampaikan, Ajun, ketua HMI MPO Cabang Dompu, saat orasinya, ia menilai bahwa Gubernur NTB tidak serius mengatasi soal kerusakan hutan yang semakin meluas. Berdasarkan hasil observasinya, dia membeberkan bahwa wilayah hutan di setiap Kecematan nyaris gundul. 

"Kerusakan hutan di Kabupaten Dompu sekitar 80 persen sudah gundul." cetusnya

Meski produksi jagung yang menggiurkan, justru hutan yang dirambah menjadi saran empuk.

Dr. H. Zulkieflimansyah menyebutkan bahwa soal hutan di Dompu bukan berarti tanggung jawab Provinsi. Namun kerusakan yang semakin marak ini merupakan tanggung jawab semua, mulai tingkat Desa, Kecematan hingga Kabupaten. 

"Tanggung jawab hutan ini bukan tanggung jawab Pemerintah Provinsi saja, Saya kira pak Bupati dari awal Kampayenya itu, soal hutan masalah prioritas." Ujarnya, saat diwawancarai sejumlah awak media. 

"Kita reboisasi tapi karena ada tawaran jagung yang menggiurkan, saat membersihkan lahan kemudian dibakar." Cetusnya

Terkait perusahan yang bakal dicabut izinnya ketika membeli hasil produksi jagung di lahan kawasan hutan, kata Bang Zul bakal diupayakan tahap demi tahap. Namun ketika masyarakat lapar, pihaknya tidak bisa melarang. 

"Daya tarik jagung ini demikian besar, kita bikin keputusan sama Bupati mudah-mudahan pedagang jagung besar tidak boleh membeli jagung yang berasal dari kawasan yang dirambah." Katanya. 

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Dompu, Syahroni menyebutkan luas areal tanam pada Agustus tahun 2022 mencapai 73.000 hektar. Sementara luas panennya sudah mencapai 70.000 hektar. Data ini berdasarkan data statistik pertanian. 

"jika diasumsikan 6 ton perhektar, dalam satu tahun produksi jagung diperkirakan 400. 000 ton." Katanya, Selasa (20/9/2022) di ruangan kerjanya kemarin. 

Syahroni tidak menyebutkan jumlah luas tanam dan luas panen di kawasan hutan yang dirambah.(As) 

Posting Komentar

 
Top