Semestinya pembangunan fisik dua lokal ruangan di sekolah itu selesainya pada bulan Desember tahun 2022 kemarin. Namun karena adanya cuaca ekstrim, akhirnya pekerjaan itu dilanjutkan pada bulan januari tahun 2023 ini. Meskipun waktunya molor, Kepala Sekolah SMKN 1 Manggelewa, Abdul Yarid, ST, sebagai tim pelaksana kegiatan tersebut, dalam waktu dekat akan menyelesaikan pekerjaan yang masih tersisa.
Sementara alokasi anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi khusus (DAK) tahun 2022, Abdul Yarid menjelaskan bahwa pelaksana kegiatan dalam bentuk Swakelola tipe 1 dengan total anggaran sekitar Rp. 500 Juta.
"Adanya keterlambatan pekerjaan ini, karena adanya faktor alam seperti hujan, angin yang memperhambat penyelesaian pekerjaan ini." ujar Dae Yarid.
Selain itu, pelaksanaan dalam bentuk swakelola tipe 1 membutuhkan persiapan yang lebih matang, agar tidak menabrak regulasi yang berlaku. Artinya, sebelum pembangunan RKB, Kepala Dinas Dikbud Provinsi NTB, menetapkan Surat Keputusan (SK) bagi Tim Penyelenggara swakelola, Tim Pelaksana hingga penetapan suplayer barang dan jasa.
Kata Abdul Yarid pekerjaan ini dimulai pada 1 April hingga 31 Desember tahun 2022. Namun efisiensi waktu pekerjaan terhitung selama tiga bulan. Meski pekerjaan ini terlambat namun kualitasnya sesuai spesifikasi.
Ditambahnya, pekerjaan sifatnya kontrak sangat berbeda dengan swakelola. Jika dilihat dari pengalaman sebelumnya, kata Dae Yarid, lebih bagus swakelola dibanding Kontrak. Sebab swakelola melibatkan langsung Kepala Dinas Dikbud NTB, Tim penyelenggara Swakelola, Tim Pelaksana, hingga guru sekolah. Artinya, kualitas pekerjaan fisiknya lebih diprioritaskan.
"Kita bandingkan aja pekerjaan yang pernah dikerjakan oleh kontraktor di tahun 2021 lalu di SMKN 1 Manggelewa dengan Swakelola tahun 2022." pungkasnya (As/*)
Posting Komentar