Bupati Dan Waki Bupati Dompu di dampingi Sekda, tengah mendengarkan Keluhan Warga Desa O'o Kecematan Dompu, terkait kondisi air keruh yang tidak layak di konsumsi, di ruang rapat Bupati, Rabu (1 /2/2023).
Kali ini puluhan warga mewakili masyarakat Desa O'o Kecematan Dompu kembali mendatangi kantor Pemda Dompu, Rabu (1/3/2023) pagi. Tuntutan mereka kepada pemerintah daerah yakni segera menetralisasi atau menjernihkan Air yang dikelolah oleh PDAM. Menurut mereka saat ini air PDAM tidak layak dikonsumsi.
Salah satu warga Desa O'o, Sutrowijoyo (40 th) mengatakan selama ini warga setempat merasa kesulitan mendapatkan air bersih. disamping airnya berwarna kecoklatan atau keruh, airnya juga tidak layak dikonsumsi. Dari persoalan itu, seharusnya Pemda Dompu segera menjawab keluhan warga selama ini, Jika tidak, semestinya menyediakan fasilitas berupa sumur bor.
Kata Sutrowijoyo, dengan kedatangannya ini, dirinya menagih janji Bupati Dompu soal program sumur bor di Desa setempat. Dalam 100 hari kerja pasca dilantik, kata dia, Bupati Dompu sempat memberikan harapan kepada masyarakat desa O'o bagaimana pemenuhan air bersih. Namun rupanya, beberapa tahun tekahir ini program yang sempat dijanjikan itu justru hilang. Untuk itu, Ia kembali berharap kepada Bupati Dompu agar segera merealisasikan program sumur bor.
"Kami minta Pemda Dompu segera melakukan penjernihan air PDAM dan segera realisasikan sumur bor," ujarnya.
Selain itu, Wahyudin (35 th) warga desa setempat juga menyayangkan bahwa permasalahan ini cukup lama dialami oleh masyarakat O'o. Hingga kini masalah tersebut tak kunjung diselesaikan. Sementara di Desa setempat terdapat tiga Dusun yang paling parah untuk mendapatkan akses air bersih yakni Dusun Lakeke, Dusun O'o Timur dan Dusun Kala Barat.
Menanggapi hal itu, Bupati Dompu, H. Kader Jaelani bakal turun meninjau di lokasi tersebut. Salah satu sumber masalah air bersih di Desa O'o, katanya, semakin berkurangnya debit air dan semakin parah kerusakan hutan. Untuk itu, dirinya akan mengecek lokasi Instalasi perpipaan. Ia juga memastikan lokasi tempat pengeboran sumur bor bagi masyarakat yang sulit mendapatkan air bersih.
"hari kamis sekitar jam 10.00 Wita, kita turun cek lokasi bersama direktur PDAM, dan Dinas terkait, di Desa O'o yang tidak mendapatkan akses air bersih." jelasnya.
Menurutnya, salah satu penyebab kondisi air PDAM berwarna coklat atau keruh disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat dalam melestarikan kembali hutan. Sehingga pada musim penghujan tiba, banjir serta sedimentasi pun ikut mempengaruhi kejernihan air yang dikekolah oleh PDAM.
"Untuk kejernihan Air PDAM membutuhkan anggaran ratusan miliar. Anggaran sebesar itu, rasanya sulit kita siapkan." katanya.
Sebagai alternatif, H. Kader Jaelani hanya menghimbau kepada masyarakat Kab. Dompu untuk menanam pohon dan merawat kembali hutan yang sudah rusak. (As)
Posting Komentar