Kepala Bidang Pengendalian Penduduk Penyuluhan dan Penggerakan pada Dinas BKKBN Kabupaten Dompu, Zulkarnain, Selasa (4/4/2023) di ruang kerjanya kemarin.
KM Bali 1 Dompu-Dalam proses percepatan penurunan stunting, Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan, BKKBN Kabupaten Dompu, Zulkarnain, terus melakukan pembinaan UPTD setiap Kecematan dan memberikan orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK).
Jika merujuk hasil pendataan yang dilakukan Dinas kesehatan melalui evaluasi pembantuan Gizi berbasis masyarakat, kata dia, Survei status gizi nasional Indonesia (SSGI) kasus stunting di Kabupaten Dompu mencapai 31 sekian persen
Sementara targetnya secara nasional harus di bawa 16 persen. Dari total kasus stunting yang ada.
Untuk mencapai target itu, kata Zulkarnain, di setiap Desa pihaknya melakukan orientasi tim pendamping keluarga. Tim tersebut terdiri dari Bidan, Kader PKK dan kader posyandu. Sementara tugasnya para TPK ini, mendampingi ketika ada kasus stunting dan keluarga berisiko stunting.
Untuk mempermudah penanganan kasus stunting, Tim Pendamping Keluarga akan mendata melalui aplikasi sistem elektronik siap nikah dan siap hamil (elsimil). Jadi sarasannya calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, pasca melahirkan, umur anak di bawa dua tahun.
Para tim ini dilatih bagaimana melaporkan kasus stunting secara online melalui aplikasi elsimil. Salah satu sasarannya yakni calon pengantin. Para calon pengantin tiga bulan sebelum menikah, mesti terdata dalam aplikasi tersebut. Untuk menindaklanjuti itu, para TPK mengambil data di Kantor Urusan Agama (KUA) setempat dan selanjutnya dilakukan wawancara bagi calon pengantin.
Menurutnya, aplikasi ini mampu mendeteksi pasangan yang sehat dan tidak sehat. Bila pasangan itu sehat maka muncul sertifikat. Namun sebaliknya, jika pasangan itu tidak sehat akan terus didampingi oleh tim supaya dapat dicegah anak stunting lebih awal.
Aplikasi ini mulai digunakan secara serentak bulan april atau awal mei tahun 2023. (As)
Posting Komentar