Kepala Bidang Pengawasan Disperindag Kabupaten Dompu, Sri Astuti Muliyanti, SE, Rabu (7/6) di ruangan kerjanya, mengatakan bahwa langkanya Gas Elpiji bersubsidi di Kabupaten Dompu, NTB, diduga ada Permainan di tingkat Pangkalan, meski dari Pantuannya terlihat aman.
Salah satu warga di Kelurahan Simpasai, Kecamatan Woja, Fitri (thn 30) mengaku sulit mendapatkan gas elpiji ukuran 3 kilogram. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan dapurnya, Ia pun terpaksa menggunakan kayu bakar seadanya untuk memasak.
Hal serupa dialami seorang ibu rumah tangga, Siti (thn 45) juga merasa sulit mendapatkan gas elpiji subsidi.
Meski belakangan ini hampir sebulan lamanya kelangkaan gas elpiji bersubsidi terjadi di Dompu. Namun pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan Dompu melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan, Sri Astuti Muliyanti, SE, dikonfirmasi di ruangan kerjanya, Rabu (7/06) pagi, mengaku bahwa gas elpiji yang diperuntukkan warga miskin itu, hingga saat ini masih dalam kondisi aman.
Laporan pihak Disperindag dari hasil pantauannya setiap hari penyaluran gas elpiji dari tingkat agen hingga ke pangkalan justru disebut-sebut dalam kondisi aman. Hingga sebaran di setiap kecematan pun dipastikan aman. Bahkan baru-baru ini pihak pertamina, kata dia, sudah menambahkan sebanyak 6.000 kuota.
Meski sudah dilaporkan aman namun di tingkat lapangan, warga justru masih mengeluh langkanya gas elpiji. Dari kelangkaan itu, menurut, Sri Astuti Muliyanti, diduga adanya penimbunan ditingkat pangkalan. Selain itu, di hari libur tidak ada atau terjadinya penundaan penyaluran gas elpiji dari pertamina.
"Kelangkaan gas elpiji itu, memang kami melihat mungkin di tingkat pangkalan yang bermain." akuinya.
Untuk masalah tersebut pihaknya tetap mengawasi dan memantau. Jika ditemukan pelanggaran soal gas elpiji, maka pihaknya bakal memberikan sangsi yang tegas bagi yang melanggar. (As).
Posting Komentar