Peluncuran perdana Benih jagung bioteknologi oleh PT. Bayer Indonesia, di Desa Banggo Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu, NTB. 

KM Bali 1 Dompu-PT. Bayer Indonesia telah meluncurkan benih jagung bioteknologi "DKLB DK95R".  di Desa Banggo, Manggelewa, Kabupaten Dompu, NTB, pada Rabu (26/07/2023) baru baru ini. Stacy Markovich, Bayer Crop Science Coutry Cluster Head for Southeast Asia dan Pakistan, dalam jumpa persnya, menjelaskan bahwa teknologi ini merupakan langkah awal dari bayer dan berkomitmen untuk memperkenalkan inovasi baru. 

"Benih jagung bioteknologi ini akan ditanam di ekosistem Beter Life Farming" katanya. 

Dalam kesempatan itu, Bayer tidak menyebutkan berapa harga benih jagung perkilogramnya. Kata Stacy, pihaknya sebelum menluncurkan produk baru, itu sudah melakukan perhitungan yang sangat hati-hati terhadap harga. Namun tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Dompu. 

"Jadi kalkulasi harga benih jagung bioteknologi itu, kita sesuaikan dengan daya beli petani. Petaninya harus untung bukan malah buntung." cetusnya. 

Dari Perwakilan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Andi M. Saleh, menjelaskan bahwa Awal nota kesepahaman yang ditanda tangani oleh Kementan dengan PT. Bayer sejak tanggal 9 Agustus tahun 2022 lalu, kemudian dilanjutkan kerja sama antara Direktorat jenderal tanaman pangan dengan PT. Bayer tertanggal 5 Oktober tahun 2022 dalam rangka mempercepat mengadopsi Bioteknologi. 

Sasaran kerja sama terdapat 5 Provinsi diantaranya, NTB dan NTT. Namun Yang pertama kali dilakukan uji coba yakni di Kabupaten Dompu, Nusantara Tenggara Barat.

Kata Andi, Benih merupakan komponen utama dalam usaha budidaya tanaman secara nyata telah memberikan kontribusi yang dominan dalam peningkatan produktivitas tanaman. Keberhasilan kita dalam meningkatkan produktivitas tanaman pangan salah satunya adalah kontribusi dari penggunaan benih varietas unggul. 

Berdasarkan data luas tanam yang tercantum dalam sistem reformasi penggunaan data pangan strategis pada Direktorat Jenderal tanaman pangan dan data provitas BPS tahun 2022 bahwa produksi jagung indonesia sekitar 25,18 juta ton pipilan kering. Dari angka itu, mengalami peningkatan. Jika dibandingkan produksi jagung tahun 2021 hanya sekitar 23,04 juta ton pipilan kering. 
Adapun realisasi benih jagung bersertifikat tahun 2022 sebesar 73,59 persen. Mengalami pertumbuhan sekitar 1,96 persen jika bandingkan pada tahun 2021 hanya 72,17 persen.

Andi membeberkan rata-rata realisasi bantuan benih jagung hibrida nasional selama tiga tahun terakhir dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) seluas 491.604 hektar. Sementara dari tugas perbantuan Provinsi seluas 581.298 hektar. 

Sementara itu, Andi menyebutkan Khusus Provinsi NTB, realisasi bantuan benih jagung hibrida untuk tiga tahun terakhir dari APBN seluas 43.290 hektar dan tugas perbantuan provinsi seluas 24.049 hektar. 

Untuk itu, adanya pemanasan global, ancaman perubahan iklim, kekeringan dan pengaruh kesuburan tanah yang berimbas pada penyediaan pangan. Jika tidak didukung kualitas lahan pertanian akan berimbas ancaman kelaparan, gizi buruk dan stunting.(As*) 

Posting Komentar

 
Top