Warga minta Bupati Dompu dan Dinas terkait segera menyelesaikan persoalan rabat gang dan drainase di wilayah tersebut.
Warga setempat Nurdin (thn 45), Selasa (29/8), mengaku kesal atas kurangnya perhatian Pemerintah Daerah. Padahal kampungnya termasuk wilayah langganan banjir setiap tahun. Namun masalah itu hingga saat ini belum juga di lselesaikan. Tidak hanya soal sanitasi yang buruk, ia juga merasa khawatir adanya ancaman penyakit yang diakibatkan pembuangan limbah rumah tangga di sembarang tempat.
"Kita sudah sampaikan masalah ini kepada pihak terkait namun tidak juga di gubris," kesalnya.
Menurut dia, mestinya pemerintah peduli terhadap kebutuhan masyarakat. Tidak hanya diberi janji namun pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan itu dijadikan prioritas.
Senada dengan itu, Ridwan Ismail (thn 40) mengatakan bahwa warga RT 21 sangat membutuhkan rabat gang yang bisa diakses kendaraan roda empat. Sementara belakang ini, ketika mengantarkan jenazah ke tempat pemakaman umum (TPU) rasanya sulit karena gang nya terlalu sempit. Meski demikian, baru-baru ini ada swadaya dari masyarakat untuk pelebaran dan penimbunan jalan itu.
"Saya berharap pak Bupati dan Dinas terkait segera menindaklanjuti soal drainase dan rabat gang." harapnya.
Lurah Simpasai, Usman S.Sos, ditemui awak media kmbali1.com, di kantornya, Selasa (29/8) mengaku dengan keterbatasan anggaran di tingkat Kelurahan. Sementara program prioritas pembangunan di Kelurahan Simpasai ini sangat cukup banyak, baik rabat gang, hingga sanitasi. Sejauh ini, ungkap Usman, Pemerintah Kelurahan hanya bisa menyalurkan dana Pembangunan secara bergilir di tiap lingkungan di Kelurahan Simpasai.
Diketahui, Kelurahan simpasai menguasai 7 wilayah yang dibagi menjadi 7 Lingkungan yakni Lingkungan Mangge Maci, Lingkungan Bali Dua, Lingkungan Renda, Lingkungan Ncera, Lingkungan Dore, Lingkungan Larema, dan Lingkungan Simpasai.(As)
Posting Komentar