Kmbali1.com, Dompu - Sosialisasi seleksi calon anggota KPU Provinsi Nusa Tenggara Barat periode 2024-2029 digelar di kantor KPU Kab Dompu, jl. Bhayangkara No. 06 Dompu, Selasa (10/10/2023). Kegiatan tersebut dihadiri oleh Tim seleksi calon Anggota KPU Provinsi NTB   Prof. Drs. Mahyuni, M.A.Ph.D., Drs. Cukup Wibowo, M. MPd. Para Tokoh Masyarakat dan perwakilan media massa. 

Selain itu, hadir pula anggota KPU Kabupaten  Dompu yang lain yakni Sulastriana, Anshori, Plh. Sekretaris, para Kasubbag juga seluruh Staf Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dompu.

Acara pun dibuka oleh Ketua Komisi Pemilihan  Umum Kabupaten Dompu Yaser S. Sos di dampingi oleh Kasubag Perencanaan Data dan Informasi. Sementara Muhammad Nur, SH, selaku moderatornya. 

Tim Seleksi, Prof Mahyuni, MH, PhD, menyampaikan, dalam seleksi ini semua memiliki kesempatan yang sama. Peserta calon seleksi lebih dulu harus mengisi aplikasi Si Akba. Bagi yang terpenuhi administrasinya akan mengikuti seleksi selanjutnya, baik CAT, tes psikologi, kesehatan, wawancara, dan tulisan essay.

Anggota Tim Lainnya, Drs Cukup Wibowo,  berharap lahir komisioner KPU NTB dari Dompu yang berintegritas dan profesional. Terpenting diawal semua syarat pencalonan harus dapat dipenuhi semuanya. Termaksud syarat pendukung lainya seperti karya ilmiah dan pengalaman organisasi lain.

Dijelaskannya, ada tujuh tahapan yang dilakukan oleh Tim seleksi. Mulai dari pengumuman pendaftaran yang saat ini sedang dituntaskan tim sel. Mulai dari Pulau Lombok hingga Pulau Sumbawa. “Menerima pendaftaran selama 12 hari mulai 5 Oktober 2023 sampai 16 Oktober 2023. Terkait dengan waktu pendaftaran akan di perpanjang” jelasnya.

Tes tulis dengan sistem CAT, dinilainya paling obyektif. Tes kesehatan yang dilakukan oleh pihak yang berkompeten. “Ada tanggapan masyarakat juga dan sangat diperlukan untuk dijadikan acuan untuk ruang klarifikasi. Dalam istilah media, kami harus berimbang,” ujarnya.

Pendaftaran ini juga, jelasnya, tidak hanya bagi masyarakat umum dengan jenjang pendidikan minimal S1, juga ASN. Namun harus mengantongi ijin dari pembina kepegawaian.

"Aspek lain yang juga diperhatikan Tim Seleksi, yakni pengelaman kepemiluan. Ada bobot penilaian yang akan diberikan dengan tetap berdasarkan obyektifitas. Tidak boleh Main uang." Ungkapnya.

Dipastikannya, tim seleksi tetap obyektif dan tidak ada pertimbangan kepentingan karena kedekatan. Semua akan ditentukan berdasarkan peringkat penilain tertinggi dan terendah. “Lolos administrasi sebanyak 20 kali kebutuhan dan 30 persen keterwakilan perempuan” terangnya. (As) 

Posting Komentar

 
Top