KM Bali 1 Dompu -Belakangan ini kembali mencuat kenaikan harga beras. Lonjakan harga Bahan pokok tersebut dapat berpengaruh terhadap inflasi. Untuk itu, Pemerintah Daerah ( Pemda) Kabupaten Dompu menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk memantau dan mengatasi inflasi.
Rakor TPID yang digelar Jum'at (1/3/2023) kemarin dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Dompu H. Syahrul Parsan, tepatnya di ruang rapat Bupati Dompu.
Rapat Koordinasi kemarin sejumlah pimpinan Organisasi perangkat Daerah (OPD) dilibatkan diantaranya Sekda Kabupaten Dompu Gatot Gunawan, Asisten 2 Setda Dompu H. M. Syaihun, Kabag Ekonomi, Soekarno, Pimpinan OPD Lingkup Pemda Dompu, Pasi Inteldim 1614/Dompu Kapten Inf Adisan, Pimpinan Cabang Bulog Bima, Kepala BPS Dompu, Kasi Datun Kejari Dompu.
Kata H. Syahrul Parsan, bahwa beras merupakan komoditas pangan utama bagi masyarakat. Sebagai komoditas pangan utama. Kenaikan harga beras akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani. Namun disisi lain kenaikan harga beras juga akan berdampak pada penurunan ketahanan pangan. Selain itu, dapat berakibat pada rendahnya tingkat gizi masyarakat khususnya masyarakat golongan miskin.
"Kenaikan harga beras bukanlah masalah biasa. Kenaikan harga beras jika tidak dikendalikan maka akan berdampak pada sektor lain yang dapat menggerakkan inflasi." ujarnya
Dampak kenaikan harga terhadap Kemiskinan, penduduk miskin sangat rentan terhadap kenaikan harga, khususnya harga bahan pokok. Secara nasional kontribusi komponen makanan terhadap garis kemiskinan 73,66%. Peningkatan harga beras sebesar 10% berpotensi meningkatkan Inflasi sebesar 0,9% (langsung dan tidak langsung) dan angka sekitar 1,3% kemiskinan, komoditas beras penyumbang terbesar terhadap kemiskinan. Pungkasnya. (As/adv)
Posting Komentar