Potret Bak Penampung Sumur Bor Penyediaan Air Baku Kelurahan Bali 1, Pada Proyek PUPR Kabupaten Dompu Tahun Anggaran 2023.
KM Bali 1 Dompu - Pekerjaan sumur bor untuk air bersih di Kelurahan Bali 1 Kecamatan Dompu menuai kritik keras dari warga setempat. Dugaan tidak sesuai spesifikasi muncul ketika jalur pipa induk yang seharusnya di samping disepanjang drainase, justru ditanam di dalam saluran drainase kemudian ditimbun setelahnya. Nazamudin, seorang warga sekitar, mengungkapkan bahwa pekerjaan ini berdampak negatif pada saluran pembuangan, menyebabkan saluran tersumbat dan genangan air hujan di jalan raya.
Nazamudin menilai bahwa pekerjaan ini terkesan asal-asalan tanpa perencanaan yang matang. Menurutnya, saluran pipa seharusnya digali di lokasi yang tidak mengganggu drainase.
"jika pipa itu ditimbun di dalam saluran drainase mengakibatkan tersumbatnya saluran hingga air hujan bakal meluap di jalan raya." Ungkap Nazamudin pada kmbali1.com, Rabu (20/03/2024).
Namun, Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Dompu, Wahidin, Kamis (21/3/2024), menjelaskan bahwa pergeseran lokasi pengeboran terjadi karena masalah debit air yang berkurang. Meskipun telah mengalami kerugian dan dua kali pengeboran, proyek senilai Rp. 900.000.000 tersebut masih terhambat oleh lapisan bebatuan kapur yang sulit mendapatkan debit air yang cukup.
"total anggaran untuk pengeboran itu sebesar Rp. 900.000.000. Yang dikerjakan oleh CV. Arga Prima. Namun pekerjaannya terkendala dengan lapisan bebatuan kapur sehingga mengendap. Meski kedalamannya 120 meter pada pengeboran pertama. Sementara lokasi pengeboran kedua di areal SMPN 1 Dompu, jaraknya lebih kurang 200 meter dari bak penampung." jelasnya.
Meski proyek selesai pada Desember 2023, hingga Maret 2024 air tersebut belum dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar. Wahidin menegaskan bahwa tanggung jawab pemeliharaan akan berlanjut hingga Juni 2024.
Ketika dimintai tanggapannya tentang dugaan ketidaksesuaian dengan spesifikasi, Wahidin menyatakan bahwa pekerjaan tersebut tidak bermasalah, dan jika ada kekurangan, akan diperbaiki dengan anggaran baru.
"Pekerjaan itu murni tanggung jawab kontraktor jika dihitung-hitung, itu kelebihan pekerjaan." pungkasnya
Warga setempat menuntut klarifikasi dan tindakan lebih lanjut dari pihak terkait untuk memastikan bahwa proyek tersebut memenuhi standar yang ditetapkan.(As)
Posting Komentar