KM Bali 1, Dompu-Wakil Bupati Dompu, H. Syahrul Parsan ST. MT, mengemukakan aspirasinya agar Kabupaten Dompu menjadi role model Kabupaten Layak Anak tidak hanya di Provinsi NTB, tetapi juga di seluruh Indonesia.

Pernyataan ini disampaikannya saat menghadiri dan meluncurkan program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA), yang terintegrasi dengan program Pola Asuh Remaja di era Digital (PAAREDI) tanpa Narkoba (Bersinar), di Aula Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Dompu Selasa, (5/3/24) kemarin.

Syahrul Parsan menyoroti bahwa perempuan dan anak masih berada dalam kategori masyarakat yang rentan, seringkali mengalami berbagai bentuk diskriminasi, kemiskinan, konflik, dan kekerasan. Masalah-masalah ini memengaruhi kebijakan program dan pembangunan Desa.

Meluncurnya DRPPA yang terintegrasi dengan PAAREDI menuju Desa Bersinar bertujuan untuk mengintegrasikan perspektif gender dan hak anak ke dalam tata kelola penyelenggaraan pemerintahan Desa. Diharapkan pembinaannya dilakukan secara terencana, menyeluruh, dan berkelanjutan.

Syahrul Parsan menyatakan keyakinannya bahwa dengan keterlibatan semua elemen di Desa, kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat diminimalkan, dan peredaran narkoba di Desa dapat ditekan.

Sebelumnya, PLT Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Dompu, H. Burhan, SH, melaporkan bahwa berdasarkan keputusan Bupati Dompu Nomor: 303/DP3A/2022, ada 14 Desa yang menjadi role model dan rintisan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak di Kabupaten Dompu. Pada tahun 2023, lima Desa telah diluncurkan, dan pada tahun 2024, sembilan Desa baru bergabung dalam inisiatif ini.

Acara peluncuran ini dihadiri oleh jajaran Forkopimda, Staf Ahli Bupati, Pimpinan Perangkat Daerah, Ketua GOW, DWP, Perwakilan Camat, Kepala Desa, dan Forum Anak. Hal ini menunjukkan komitmen yang kuat dari berbagai pihak untuk mewujudkan visi Kabupaten Dompu sebagai Kabupaten Layak Anak.[km/adv]

Posting Komentar

Posting Komentar

 
Top