KM Bali 1, Dompu - Kabar duka datang dari keluarga besar Dusun Bolonduru, Desa Wawonduru, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu. Irawan (35), seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Malaysia, meninggal dunia saat menjalankan tugasnya sebagai mekanik di perusahaan WOODMAN KUALA BARAM ESTATE SDN BHD, Miri, Serawak. Irawan diduga tewas akibat tersengat listrik saat bekerja sebagai tukang las di pabrik kelapa sawit tersebut.

Jenazah Irawan diberangkatkan dari Malaysia pada Kamis (26/09/24) dini hari menggunakan ambulans menuju Pontianak, Indonesia. Dari sana, jenazah akan diteruskan ke Jakarta sebelum akhirnya tiba di rumah duka di Bolonduru, Dompu. Pihak keluarga memperkirakan jenazah tiba pada Sabtu malam atau Minggu pagi (29/09/24) untuk dimakamkan di TPU setempat.

Kepulangan jenazah Irawan tidak lepas dari bantuan dan solidaritas komunitas Bima-Dompu yang berada di Malaysia. Mereka membantu proses pemulangan mulai dari memandikan hingga mensholati jenazah. "Kami sangat berterima kasih kepada semua saudara di Malaysia yang telah membantu pemulangan almarhum. Mohon doa untuk almarhum, kirimkan Al-Fatihah," ungkap Adnin, saudara sepupu Irawan, dengan nada penuh kesedihan.

Menurut Aedin Jamaluddin, rekan kerja yang akrab disapa Hanger, Irawan sempat bekerja di lantai bawah setelah dipanggil oleh mandor. Namun, tak lama kemudian, almarhum kembali naik ke lantai atas, lokasi awal ia bekerja. Hal ini membuat rekan-rekan kerjanya heran. Beberapa saat kemudian, Santo, salah satu rekan kerja Irawan, naik ke atas untuk mengambil barang. Namun, alangkah terkejutnya Santo ketika melihat Irawan sudah tergeletak tak bergerak. 

Dengan segera, para pekerja membawa Irawan ke klinik terdekat untuk mendapatkan pertolongan. Sayangnya, nyawa Irawan tidak terselamatkan. Dugaan sementara, Irawan meninggal karena tersengat listrik saat bekerja di lantai atas.



Hanger menambahkan, Irawan merupakan pekerja yang legal di Malaysia dan telah melalui masa pelatihan selama tiga bulan dengan gaji 1.200 Ringgit (sekitar Rp4 juta). Baru sebulan bekerja penuh, gajinya naik menjadi 1.500 Ringgit dengan tambahan uang lembur, sehingga total penghasilannya mencapai sekitar Rp8 juta per bulan.

Mengenai biaya pemulangan jenazah, seluruhnya ditanggung oleh pihak perusahaan tempat Irawan bekerja. "Pihak perusahaan juga berjanji akan memberikan asuransi kematian. Saya akan memastikan hal tersebut dalam beberapa hari ke depan," jelas Hanger.

Kabar duka ini membuat keluarga dan kerabat di Dompu berduka mendalam. Semua menunggu kedatangan jenazah Irawan untuk dimakamkan di kampung halamannya. Kematian Irawan menambah daftar panjang kisah tragis para pekerja migran yang mengadu nasib di luar negeri, berharap kehidupan yang lebih baik namun harus pulang dalam kondisi tak bernyawa.[Oz]

Posting Komentar

 
Top