KM Bali 1, Dompu-Keberadaan PT. Sumbawa Timur Mining (STM) ditengarai sebagai salah satu penyebab meningkatnya problem sosial di kabupaten dompu terutama di daerah lingkar tambang yakni Kecamatan Hu'u Kabupaten Dompu. Hal ini ditegaskan Ajunarfid Direktur Insan Ulil Albab Institut sebuah lembaga yang fokus dalam pemberdayaan masyarakat Dompu, Rabu, 4 September lalu. PT. STM, menurut Ajun seharusnya diharapkan menjadi penyerap tenaga kerja yang dominan di Kabupaten Dompu, namun hingga kini kontribusi Perusahaan besar itu dinilai masih sangat minim dalam mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Dompu.

   Problem sosial seperti pertikaian antar kampung, yang dalam beberapa kasus dikatakan sempat memakan korban,  masyarakat berdemo hingga membawa senjata tajam disinyalir mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO ini sebagai akibat kurangnya transparansi PT. STM dalam perekrutan tenaga kerja.
    Ajun juga menyebut sejumlah problem sosial yang timbul akibat keberadaan PT. STM antara lain yang berkaitan dengan isu lingkungan. Persoalan ini dinilai cukup menjadi sorotan masyarakat setempat karena kurangnya akses informasi yang memadai terkait pengawasan lingkungan selama berjalannya proses eksplorasi oleh perusahaan tambang terbesar di kabupaten Dompu itu.
    Selain itu, sulitnya masyarakat mengakses informasi soal eksplorasi, dan ketidak jelasan pembagian Corporate Social Responsibility (CSR) kepada masyarakat, juga diduga sebagai penyebab buruknya penilaian masyarakat terhadap kontribusi PT. STM kepada Daerah.
    "Adanya perang antar kampung hingga memakan korban, masyarakat melakukan demo dan aksi membawa senjata tajam ini kan menimbulkan problem sosial. ini mungkin di wilayah Hu'u, belum lagi merambat ke wilayah-wilayah lain nantinya. Jangan sampai tingkat Kamtibmas di Dompu ini hilang akibat tidak adanya kejelasan kontribusi PT. STM kepada masyarakat", tegas Ajun. 
    Menanggapi klaim PT. STM yang secara berkala melakukan sosialiasi kepada masyarakat terkait kontribusi, kegiatan eksplorasi, serta upaya pelestarian lingkungan yang tengah dilakukannya, Ajun menduga kegiatan tersebut belum menyentuh kalangan masyarakat bawah. Menurutnya, PT. STM masih membatasi undangan sosialisasi hanya pada kalangan tertentu. PT. STM juga kata Ajun belum secara optimal memanfaatkan Media Mainstream lokal untuk menginformasikan jadwal sosialisasi yang dilakukannya.
    "Oke, mungkin mereka melakukan sosialisasi, tapi hanya segelintir orang, tidak menginformasikan secara umum. Mungkin bisa lewat media sosial, kemudian lewat media lokal dompu, diinformasikan sebelum hari H bahwa ada tahapan sosialisasi terkait dengan PT. STM. Sampai detik ini saya tidak pernah membaca informasi tersebut. Sehingga saya berpendapat bahwa Sosialisasi yang dilakukan selama ini masih terbatas dan informasinya tertutup", ujarnya.
    Meski demikian, Ajun mengungkapkan bahwa PT. STM sebenarnya mampu meredam gejolak sosial yang ada dengan kembali berkomitmen kepada masyarakat. Ajun menyarankan agar PT. STM dapat berperan aktif dalam meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat Dompu dengan cara membuka seluasnya kesempatan lapangan kerja bagi masyarakat, serta ikut berkontribusi membangun usaha-usaha mikro di kabupaten Dompu.
    "Kalau PT. STM ini mau sebenarnya sederhana. masyarakat dompu ini menginginkan bagaimana taraf hidup dan ekonominya meningkat, dengan cara membuka peluang kerja seluas-luasnya bagi masyarakat. PT. STM juga diharapkan bisa berkontribusi untuk membangun usaha-usaha mikro yang ada di masyarakat. Dengan demikian, konflik sosial yang terjadi selama ini saya yakin akan dapat diredam dengan sendirinya", sarannya.
    Sebelumnya, Juru bicara PT. STM Mangam Arjuna Saputra saat dikonfirmasi terkait informasi tersebut Senin, (13/05) lalu sebagaimana dikutip dari kmbali1.com mengatakan pihaknya selama melakukan kegiatan tetap memperhatikan kelangsungan ekosistem di lingkungan sekitar tambang. Disamping itu, Mangam Arjuna menyebut pihaknya juga melakukan pemantauan serta pengelolaan lingkungan yang aktifitasnya dilaporkan secara rutin. "PT. STM dalam kegiatan eksplorasi selalu berupaya untuk mengedepankan praktek yang bertanggung jawab kepada lingkungan. Baik pengelolaan maupun pemantauan yang dilaporkan secara berkala kepada instansi terkait.[Oz]

Posting Komentar

 
Top