KM Bali 1, Dompu –
Pemerintah Kabupaten Dompu melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terus berkomitmen untuk meningkatkan ketersediaan air bersih di sejumlah desa yang mengalami kesulitan air. Melalui serangkaian proyek pengeboran sumur bor dalam dan pengeboran air bersih, pemerintah berupaya mengatasi krisis air yang kerap melanda daerah-daerah tertentu, terutama di musim kemarau.

Proyek pengeboran air bersih tahun 2024 ini sudah dimulai sejak Januari dengan anggaran yang bersumber dari APBD Kabupaten Dompu. Salah satu proyek yang sedang berjalan adalah pengeboran air bersih di Kelurahan Simpasai, Kecamatan Woja, dengan nilai anggaran sebesar Rp182.000.000. Proyek serupa juga dilakukan di Desa Dorebara dengan nilai Rp91.000.000, serta beberapa desa lainnya seperti Desa Anamina, Kecamatan Manggelewa, dan Desa Tolokalo, Kecamatan Kempo.

Pengeboran sumur bor dalam dan pembangunan infrastruktur pendukung seperti bak air ini ditujukan untuk mengatasi masalah akses air bersih di wilayah yang kerap kekurangan air, terutama saat musim kemarau tiba.

Proyek-proyek ini menyasar beberapa wilayah krusial, termasuk Desa Nusa Jaya dan Suka Damai di Kecamatan Manggelewa, Lingkungan Jado di Kelurahan Dorotangga, serta Desa Sorisakolo dan Desa Jambu, yang masing-masing memperoleh anggaran sekitar Rp91.000.000 hingga Rp150.000.000.  

Proyek pengeboran air bersih ini telah dimulai pada Januari 2024, dengan rencana penyelesaian bertahap sepanjang tahun, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayah masing-masing.

Dinas PUPR Kabupaten Dompu memimpin proyek ini dengan dukungan dari berbagai pihak. Kepala Dinas PUPR Dompu Aris Ansary Pekan lalu dalam pernyataannya kepada Media, menyatakan bahwa pengeboran ini merupakan langkah pemerintah untuk mengatasi masalah dasar masyarakat, yaitu kebutuhan air bersih.

"Kami memahami betapa sulitnya masyarakat mendapatkan akses air bersih, terutama di wilayah yang jauh dari sumber air. Dengan proyek pengeboran ini, kami berharap masalah air dapat teratasi dan kualitas hidup warga semakin meningkat," ujar Kepala Dinas PUPR Kabupaten Dompu.

Masalah krisis air bersih telah menjadi tantangan di beberapa desa di Dompu. Masyarakat di daerah-daerah tersebut sering kali harus berjalan jauh untuk mendapatkan air atau bergantung pada sumber air yang tidak memadai. Dengan adanya proyek pengeboran ini, diharapkan kebutuhan dasar air bersih warga dapat terpenuhi.

Seorang warga Desa Tolo Kalo, Ahmad (60 th), menyambut baik proyek ini. "Selama ini kami sangat kesulitan mendapatkan air, terutama saat musim kemarau. Dengan adanya pengeboran ini, kami berharap air bersih akan lebih mudah diakses dan membantu kami dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.

Proyek ini dilakukan melalui metode pengeboran sumur bor dalam di lokasi-lokasi yang telah ditentukan. Setelah pengeboran selesai, bak penampungan air juga akan dibangun untuk memudahkan distribusi air ke rumah-rumah warga.

Selain itu, proyek normalisasi pengeboran juga dilakukan di beberapa wilayah seperti Desa Konte, Kecamatan Kempo, dengan anggaran sebesar Rp36.400.000. Proyek ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan fungsi sumur-sumur bor yang ada agar dapat terus beroperasi dengan baik.

Dengan proyek-proyek yang sedang berlangsung, pemerintah berharap Dompu dapat menjadi daerah dengan akses air bersih yang lebih baik, mendukung kesejahteraan warganya secara berkelanjutan.[KM]

Posting Komentar

 
Top