Penulis: Fauzi Wahyudin,S.I.Kom,.M.Sos.
Debat calon Bupati Dompu yang digelar pada 11 November 2024 di Gedung Samakai menjadi ajang bagi dua pasangan calon untuk memaparkan visi dan misi mereka kepada masyarakat. Namun, acara ini justru menuai kritik dari banyak pihak karena dianggap tidak memberikan penjelasan mendalam tentang program yang akan diimplementasikan. Masyarakat yang berharap pada solusi konkret malah disuguhi program-program yang terlalu normatif dan minim terobosan dalam menghadapi persoalan yang mendesak di Dompu.
Salah satu topik krusial yang dibahas adalah lingkungan hidup, mengingat kerusakan lingkungan di Dompu yang sudah mengkhawatirkan. Sayangnya, solusi yang ditawarkan kedua kandidat lebih bersifat umum, tanpa strategi atau rencana aksi yang jelas. Padahal, masyarakat Dompu menginginkan komitmen nyata untuk melindungi sumber daya alam mereka, seperti langkah-langkah khusus reboisasi atau pengawasan ketat terhadap kegiatan eksploitasi alam. Program-program normatif yang diutarakan malam itu memperkuat keraguan publik bahwa isu lingkungan hanya akan menjadi janji kampanye tanpa tindak lanjut nyata.
Di bidang ekonomi, kritik juga mengarah pada kurangnya fokus terhadap pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan. Kandidat diharapkan bisa memaparkan rencana konkret yang memperkuat sektor ekonomi lokal seperti pertanian dan UMKM. Namun, tanggapan kandidat justru kurang menggali potensi ekonomi jangka panjang yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Ketidakhadiran rencana yang jelas membuat publik bertanya-tanya apakah para calon benar-benar memahami prioritas ekonomi daerah atau sekadar berwacana.
Secara keseluruhan, acara debat ini, yang seharusnya menjadi kesempatan bagi para calon untuk menunjukkan kompetensi dan komitmen, malah memperlihatkan ketidakmampuan dalam menawarkan solusi mendalam. Dengan masih adanya satu putaran debat pada 21 November mendatang, yang akan membahas isu hukum dan kesejahteraan sosial, masyarakat berharap para calon bisa lebih berani dan detail dalam memaparkan program mereka.***
Lebih pedes lagi bng
BalasHapus