KM 1 Dompu - Kabupaten Dompu tengah menghadapi ancaman narkoba yang tak kalah mengerikan dibandingkan bencana alam atau kasus pemanahan yang marak terjadi beberapa bulan belakangan ini. Barang haram ini menyerang secara senyap, menyusup ke berbagai lapisan masyarakat, bahkan menyasar generasi muda yang seharusnya menjadi pilar masa depan bangsa.
Ancaman ini terasa begitu nyata. Meski daerah Dompu yang dikenal dengan keindahan alam dan kekayaan sumber daya melimpah ruah, kini dihantui bayang-bayang kelam peredaran narkoba. Lebih tragis lagi, korbannya tak hanya orang dewasa, tetapi juga remaja bahkan anak-anak di bawah umur.
Dalam beberapa tahun terakhir, kasus penyalahgunaan narkoba di Dompu semakin marak. Banyak anak muda yang terjebak, tak hanya sebagai pengguna tetapi juga sebagai pengedar.
Penggiat Pencegahan Narkoba, Amirullah, menyoroti setelah mencuat kabar adanya dugaan penyalahgunaan layanan ekspedisi sebagai "jalur tikus" untuk menyelundupkan narkoba."Sekitar tiga bulan lalu ada pengungkapan dan penangkapan narkoba dalam bentuk ganja, beratnya sekitar 4 kilogram, di salah satu perusahaan ekspedisi di Dompu". Ungkapnya, Rabu (15/1/2025) kepada kmbali1.com.
Ia mengungkapkan jaringan ini dikenal sangat terorganisir, menggunakan "jalur tikus" untuk menyelundupkan barang haram tersebut, baik di jalur Darat, Laut maupun Udara. Barang tersebut diedarkan dengan strategi rapi dengan melibatkan berbagai kalangan, bahkan mereka yang seharusnya menjadi pelindung masyarakat. Tapi muncul pula dugaan adanya keterlibatan oknum tertentu yang memberikan perlindungan, membuat jaringan ini semakin sulit diberantas.
"Paket Narkoba ini bisa lolos dari jalur Darat, laut dan udara hingga paket kiriman itu sampai ke perusahaan ekspedisi di Dompu diduga adanya keterlibatan oknum APH untuk membeking alur pendistribusian penyelundupan narkoba". Ujarnya
Pengungkapan selama ini hanya menangkap pelaku kecil. Bandar dan jaringan utamanya tetap tak tersentuh. Seolah-olah ada tembok pelindung yang tak bisa ditembus.
Kini ketakutan menyelimuti masyarakat Dompu, terutama para orang tua merasa khawatir masa depan anak-anak mereka. Generasi muda yang seharusnya menjadi harapan bangsa justru berada dalam ancaman serius.
Masyarakat kini menuntut tindakan nyata dari pihak berwenang. Mereka berharap aparat tidak hanya menangkap pelaku kecil, tetapi juga membongkar jaringan besar hingga ke akar-akarnya. "Sudah saatnya keadilan ditegakkan, tanpa pandang bulu," ujar Aminah, seorang warga dengan nada penuh harap.
Perusahaan ekspedisi di Dompu yang disebut-sebut menjadi jalur penyelundupan narkoba masih diupayakan untuk dilakukan konfirmasi hingga berita ini dirilis. (Alon)
Posting Komentar