Ilustrasi 

Dompu, kmbali1.com – Warga Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, dikejutkan oleh aksi pembantaian brutal terhadap dua ekor ternak di kawasan So Owo, Sarangge Duwe, Hodo. Seekor sapi dan seekor kerbau ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan luka sayatan dalam, diduga akibat serangan senjata tajam.

Peristiwa memilukan ini pertama kali diketahui pada Selasa (4/3/2025) oleh pemilik nya, Ismail warga desa Doro Melo, Kecamatan Manggelewa. Saat mendatangi lokasi pelepasan ternaknya, ia justru mendapati sapinya tergeletak dengan luka tebasan yang mengerikan. Sementara itu, seekor kerbau yang turut menjadi korban belum diketahui pemiliknya.

“Saya tidak menyangka ada orang yang tega melakukan ini. Padahal berternak di sini ada peraturan daerah nya,” ujar Ismail dengan suara bergetar, menahan amarah dan kesedihan.

Aksi sadis ini sontak menimbulkan keresahan di kalangan peternak setempat. Mereka khawatir kejadian serupa akan kembali terjadi jika pelaku tidak segera ditindak tegas.

“Kami takut kejadian ini akan berulang. Ini bukan perbuatan hewan buas, ini jelas ulah manusia. Kami berharap pihak berwenang segera turun tangan,” tegas Amirudin, salah satu peternak di wilayah tersebut.

Muncul dugaan bahwa pembantaian ini terkait dengan konflik lahan. Warga menyebut bahwa kawasan tempat ditemukannya ternak yang dibantai kini telah dikuasai petani jagung dan dipagari secara blok. Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa aksi brutal ini mungkin dilakukan oleh penggarap lahan yang merasa keberatan dengan keberadaan ternak di lokasi itu.

Kerugian akibat kejadian ini ditaksir mencapai jutaan rupiah. Para peternak pun semakin geram karena kawasan yang seharusnya menjadi areal pelepasan ternak kini sebagian telah dikuasai oleh segelintir orang.

Pihak berwenang diharapkan segera mengusut kasus ini dan memberikan keadilan bagi para peternak. Sementara itu, warga diimbau untuk lebih waspada serta meningkatkan pengawasan terhadap ternak mereka agar kejadian serupa tidak kembali terulang. (Alon) 

Posting Komentar

 
Top