Bupati Dompu saat mengunjungi salah satu Gudang yang dinilai mengabaikan standar Keselamatan kerja


Dompu, kmbali1.com – Bupati Dompu, Bambang Firdaus, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah gudang jagung yang ada di Kabupaten Dompu pada Rabu, 19/03 Pagi tadi. Sidak ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, di antaranya Ketua DPRD Dompu, Ir. Muttakun, Wakil Ketua DPRD Dompu, Kurnia Ramadhan, Dandim 1614 Dompu, Sekda Dompu, serta sejumlah pejabat Eselon 2 Pemda Dompu. Tidak ketinggalan, perwakilan dari pihak Bulog turut hadir dalam kegiatan ini.

Tujuan utama dari sidak ini adalah untuk memantau kesiapan gudang-gudang jagung dalam menyerap hasil panen para petani yang akan segera dilakukan dalam waktu dekat. Selain itu, Bupati Bambang juga ingin memastikan bahwa harga yang ditawarkan oleh pengusaha gudang sesuai dengan Harga Pokok Penjualan (HPP) yang telah ditentukan oleh pemerintah.

Sidak kali ini mencakup beberapa gudang jagung, antara lain Gudang William yang dikelola oleh PT. Subur Mega Perkasa di Desa Banggo, Gudang Joko di Desa Banggo, serta Gudang Jagung PT. Seger Agro Nusantara (SAN) yang berlokasi di Desa Teka Sire, Kecamatan Manggelewa, Dompu.

Namun, di lapangan, Bupati Dompu dibuat kesal oleh ulah salah satu pengusaha gudang yang terkesan mengabaikan keselamatan kerja. Ketika Bupati meminta helm pelindung untuk melihat kondisi gudang, ternyata pihak pengusaha tidak menyediakan perlengkapan keselamatan kerja untuk para karyawan dan tamu yang datang. Melihat hal tersebut, Bupati Firdaus sangat geram dan mengingatkan bahwa pelanggaran terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dapat berdampak fatal. Dengan nada tinggi, Bupati bahkan mengancam akan menutup gudang tersebut, "Anda sudah melanggar namanya ini. Bagaimana kalau saya tutup saja gudang ini?" ucapnya dengan kesal.

Peristiwa ini terekam dalam video yang diunggah oleh Wakil Ketua DPRD Dompu, Kurnia Ramadhan, pada siang hari 19 Maret 2025. Dalam video tersebut, terlihat seorang pria berkaos hijau yang diduga merupakan penanggung jawab di gudang tersebut, tampak tidak banyak memberikan komentar.

Selain itu, Bupati Dompu juga mengecek alat ukur kadar air yang digunakan di gudang-gudang tersebut. Di salah satu gudang, Bupati menemukan alat ukur yang diduga tidak akurat. "Itu jangan pakai itu, bikin rugi petani saya," tegasnya kepada pengusaha sambil menunjuk alat ukur yang dimaksud.

Soal kesiapan pengusaha untuk menyerap jagung petani dengan harga sesuai HPP, Bupati Dompu menekankan pentingnya kemitraan antara pengusaha dan Bulog. Salah seorang pengusaha bahkan menyatakan kesiapan untuk membeli jagung sesuai harga HPP jika ada aturan yang mewajibkan hal tersebut, “Kami siap pak, asal ada aturannya. Kami juga siap jalin kemitraan dengan Bulog,” tuturnya.(KM02)

Posting Komentar

 
Top