Kolam Lumpur yang diklaim PT. STM sebagai sarana pengujian metode pendinginan air tanah dalam


Dompu, KMbali1.com – Hasil investigasi Wartawan Kmbali1.com mengungkap potensi masalah lingkungan serius terkait sebuah kolam lumpur atau "mud pond" di lokasi pertambangan PT. STM Kecamatan Hu'u Kabupaten Dompu. Kesaksian seorang mantan pekerja tambang berinisial R, mensinyalir bahwa keberadaan kolam tersebut memiliki fungsi lebih dari sekedar kolam uji pendingin seperti penjelasan resmi pihak PT. STM.

R secara tegas mempertanyakan penjelasan resmi yang menyebut kolam Lumpur sebagai fasilitas uji sistem pendingin air.  "Berapa lama sih air itu bisa didinginkan? Tidak cukupkah waktu satu bulan? Logikanya, air mendidih saja dalam satu jam sudah dingin," ungkap R meragukan Klaim tersebut, dalam sebuah wawancara dengan wartawan Sabtu, (5/4) lalu di sebuah lokasi di Kecamatan Pajo.  Ketidaksesuaian antara keterangan di papan penanda lokasi dengan kondisi aktual di lapangan semakin memperkuat keraguannya.

R memberikan sejumlah observasi yang mendukung kecurigaannya. Ia menyaksikan aktivitas pengeboran intensif di dekat kolam dan mengamati lumpur yang disedot dari sumur bor sedalam 1000 meter dialirkan ke kolam tersebut. "Air boran bercampur lumpur masih ada di sana," ujarnya.

Pernyataan R, menunjukkan hubungan langsung antara aktivitas pengeboran material dan isi Kolam Lumpur (mud pond). Informasi dari sesama pekerja tentang penggunaan sejumlah bahan kimia semakin menguatkan dugaan pencemaran di dalam kolam.

Banyaknya lumpur yang ditampung dan warna air, menurut R, menunjukkan kemungkinan adanya proses pengolahan material penambangan di luar sekadar penampungan air untuk kepentingan uji pendingin. Ia menduga adanya proses sedimentasi dan pemisahan material tertentu di dalam mud pond, yang kemudian diolah lebih lanjut. Ketiadaan informasi mengenai proses pengolahan selanjutnya semakin membuatnya curiga. 

R juga menyinggung adanya aktivitas yang mengarah pada pengolahan material di sekitar kolam. Meskipun mengakui keterbatasan pengetahuannya tentang proses pengolahan material tambang yang lebih teknis, R bahkan menduga kolam tersebut digunakan lebih dari sekadar penampungan limbah.  Warna air kolam yang hijau atau biru, menurutnya, menunjukkan adanya campuran bahan kimia tertentu.  "Berwarna hijau, bukan air itu, Bang. Berarti ada campuran. Dan itu pastinya bahan kimia," tegas R.

Sementara itu, PT. STM masih bersikukuh pada keterangan sebelumnya yang mengatakan bahwa kolam tersebut hanya fasilitas pengujian metode pendingin air tanah. "Seperti yang sudah kami jelaskan sebelumnya, itu adalah fasilitas pengujian metode pendingin air tanah dalam", terang Adam salah satu Juru Bicara PT. STM kepada kmbali1.com.[KM02]

Posting Komentar

 
Top