
Foto susana di ruang rapat Bupati Dompu, Kamis (25/09/25). Pertemuan ini menjadi ruang terbuka bagi masyarakat menyampaikan keresahan mereka terkait rencana pembangunan Batalion Ketahanan Pangan TNI AD di kawasan usaha pelepasan ternak Doroncanga.
Dompu, kmbali1.com–Suasana hangat dan penuh kekeluargaan mewarnai audiensi puluhan petani peternak Doroncanga, Kecamatan Pekat, bersama Bupati Dompu Bambang Firdaus, SE, di ruang rapat Bupati Dompu, Kamis (25/09/25). Pertemuan ini menjadi ruang terbuka bagi masyarakat menyampaikan keresahan mereka terkait rencana pembangunan Batalion Ketahanan Pangan TNI AD di kawasan usaha pelepasan ternak Doroncanga.
Dalam audiensi yang juga dihadiri jajaran Forkopimda, para petani menegaskan bahwa mereka tidak menolak pembangunan batalion, justru mendukung karena diyakini akan memberi dampak besar bagi Dompu. Namun, mereka meminta agar keberlangsungan usaha peternakan yang sudah turun-temurun tidak terabaikan.
“Masalah utama yang kami hadapi adalah klaim sepihak oleh oknum tertentu yang mengaku memiliki lahan di areal pelepasan ternak. Hal ini mengganggu aktivitas kami,” ungkap Muksin, salah satu perwakilan petani. Aspirasi lain yang mencuat adalah permintaan revisi Perda Nomor 16 Tahun 2023 agar memuat data riil terkait luasan areal pelepasan ternak.
Mendengar itu, Bupati Bambang Firdaus menegaskan sikapnya. “Kepentingan negara dan kepentingan masyarakat harus berjalan beriringan. Tidak boleh ada yang dikorbankan,” tegasnya.
Bupati juga menekankan, sertifikat yang terbit atas nama pribadi di areal pelepasan ternak akan ditertibkan sesuai mekanisme hukum yang berlaku. Ia meminta dukungan Forkopimda untuk menindak tegas praktik klaim sepihak tersebut. “Doroncanga adalah milik bersama, tidak boleh ada yang mengklaim sebagai milik pribadi,” tegasnya.
Tak hanya itu, Bupati juga menyetujui revisi Perda Nomor 6 Tahun 2023 terkait areal pelepasan ternak. Langkah ini dilakukan untuk memastikan luasan lahan sesuai titik ordinat, RTRW, dan rencana pemindahan areal pelepasan ternak ke Doro Mboha.
Solusi tersebut disambut gembira oleh para petani. “Sebagai petani peternak kami merasa lega dan berbahagia atas keputusan Bupati,” ujar salah seorang perwakilan peternak.
Audiensi pun ditutup dengan suasana penuh keakraban, ditandai jabat tangan antara petani, Bupati, Forkopimda, serta pejabat terkait yang hadir. (Alon)